Apa
ade gue pingsan? Serius ah? Masa sih? Koq bisa? Aku pun segera masuk kedalam
mobil ferari merah, dan segera menyalakan mesin, langsung ku tancapkan gas,
dalam pikiran ku cuman satu sekarang, yaitu adalah, rika-chan, apakah sudah
sadar sekarang, kami-sama sebenernya ada apa? Koq perasaanku tidak enak? Oh
kami-sama
.
.
.
WASURE NAI DE KUDUSAI © Rika khairana
.
.
WARNING : RPF (Real Person
Fanfic), OOC, OC, bahasa tidak baku, miss-typo berterbangan, EYD yang tidak
sesuai, dan kekurangan lainnya, author amatiran, last chapter.
.
disclamer : shintaro morimoto, kamenashi kazuya, yamada ryosuke, otsuka yuya, kento kadoi, nakamura reia, yuya takaki © johnnys entertaiment belongs kami-sama and their parent
.
Dont like?
Don’t read and don’t flame!
THANK YOU
.
.
.
Chap
3
Aku
segera masuk kedalam rumah sakit, dan kulihat ada seorang supir taksi,
jangan-jangan itu supir taksi yg tadi nelpon ku
“sumimasen”
kataku
“ha’i,”
“dimana
ade saya?” tanya ku kepada supir taksi.
“itu
ada didalam”
Kulihat
seorang dokter keluar dari ruang UGD “dokter gimana keadaan ade saya?” tanyaku
panik
“bisa
bicara sebentar?”
“ha’i
chotomatekudasai dokter, saya mau bicara dengan supir taxi itu dulu .”
“silahkan”
“ojisan
maaf ini barang-brang ade saya kan?”
“ha’i”
“tolong
kasih ade saya yah? Saya mau ngobrol dulu sama dokternya”
“ha’i”
Normal
pov
“aww,”
kata rika sambil memegang kepalanya
“choto.
Kata suster anda belum boleh duduk”
“ah?
Apa yg terjadi ojisan?”
“tadi
kamu pingsan di taksi saya”
“ano,
ini barang-barangmu” kata supir taksi sambil ngasih tas ke Rika
“arigatou
gozaimasu”
ucap Rika sambil membungkuk
“unn,
saya pulang dulu ya?
“hai”
jawab Rika sambil ngangguk
5
hari kemudian
“akhirnya
kamu pulang juga ya?”
“unn”
“gimana
disini enak ga?”
“Iie,
enakan dirumah, di rumah aku terasa tentram” jawab Rika. Yuya pun tersenyum dgn
jawaban rika, tapi senyumannya itu senyuman miris
Tok..tokk.tokk
Sergg
“haloo
rika-chann”
“cherry”
kata rika bahagia
“maaf
baru sempet jenguk, soalnya sibuk” kata chery sambil tertawa
“gapapa
kok” ucap rika sambil tersenyum
“loh?
Kok udh rapi-rapi mau pulang?” tanya cherry heran sambil nunjuk koper
“haii,
kata dokter rika-chan sudah boleh pulang” jawab yuya ramah
“emangnya
rika-chan sakit apa?”
“kata
dokter cuman kecapean doank kok, dan disuruh istirahat” jawab yuya
“loh?
Istirahat dirumah juga bisa kan?”
“iyayah?
Bener kata cherry bang kenapa gue musti diopname bang?”
“ini
saran dokter!”
“tapikan...”
sebelum cherry melanjutkan, yuya sudah memotongng “sudahlah cherry ini kan
saran dokter” , dengan refleks cherry pun menggangguk ngerti “haii” dan rika
hanya tersenyum miris
Setelah
1 minggu di rumah sakit, dan 1 minggu lagi di rawat di rumah sakit akhirnya
rika masuk sekolah juga
“ohayou
gozaimasu” kata rika gembira sambil ngetuk piuntu kelas
“ohayou
rika-chan” jawab yuuya yang sedang fokus mengerjakan tugas bareng kei
“ehh?
Ano memangnya ada peer yah?”
“hai,
memangnya kamu tidak di kasih tau cherry?”
“Iie”
jawab rika gelisah “memangnya peer apa?”
“peer
sejarah jepang” jawab yuuya yg masih fokus ke buku
“eh?”
“yasudah
ayo kita ngerjain bareng-bareng” usul kei sambil menarik kursi+bangku dan rika
pun segera duduk disitu, sekalian ngambil buku dan pulpen,
Sreeggg
“ohayou
minna-san” kata shin bersemangat
“ohayou
shin-kun” jawab mayu hamasaki, dia adalah anaknya ayumi hamasaki, dy itu sangat
menyukai Shintaro Morimoto.
Dan
Shintaro pun hanya tersenyum miris melihat kelakuan Mayu, tanpa meninggalkan
sebuah kata, Shin pun segera duduk di tempat semula, diikuti oleh Mayu,
“My
shin, kamu kemana aja gak masuk sekolah?”
“apa
sih lu?”
“ihh
my shin kamu kok gitu sih? Aku kan nanya baik-baik”
“Denger
yah? Gue itu bukan milik lo!”
“tapi
kann-” sebelum dilanjut kan shin sudah memotongnya “diem lu! Ganggu aja
bisanya!”
“ih
dasar!” Mayu pun segera meninggalkan shin
Teng..tengg..tengg
tanda bel masuk
Tengg..tengg..tengg
tanda bell istirahat
“Shintaro
morimoto Chottomattekudasai”
“na
ni?”
“shin
apakah kamu masih marah denganku?”
“hah?”
shin pun meninggalkan rika.
“TERSERAH
KAMU SHIN KLO KAMU GAK MAU MAAFIN AKU, OKE FINE!” kata rika sambil nangis, rika
pun lari entah kemana. Dan sampailah rika ditaman sekolah, tempat favorit dia
bersama shin, cherry, yuuya, kei, reia, kadoi
Rika
pun segera duduk disebuah bangku yg sering mereka duduki
Tapp..tapp..tapp
suara org jalan,
Rika
mendengarkan suara itu, semakin jelas semakin dekat semakin pula rika banyak
berharap suapaya yang datang adalah shin tapi ternyata harapan rika salah “hei,
kamu ngapain disini” kata org itu
“gak
ngapa-ngapain sensie,” jawab rika, ternyata dy adalah Kang-sensie guru bahasa
korea
“oh,
ohya tadi morimoto-san nyariin kamenashi-san”
“O”
“ada
apa sih?”
“G”
“oohh,
yaudah deh kalo gak mau cerita”
“Y”
Kang-sensie
pun meninggalkan rika, kepala rika rasanya sakit sekali tanpa sadar keluar
darah dari hidung, rikapun cepat-cepat menghapus darah dari hidungnya
“Rika-channn”
Rika
pun menoleh kearah tersebut, org yang memanggil dia pun menghampiri
“rika-chan”
kata shin sambil memegang muka rika dengan lembut “maafin aku yaah? Kalo tadi
aku kekanak-kanakan banget.”
“iya
shin-kun, maafin aku juga yahh?”
Akhirnya
shin memeluk rika eratt sekali sampai shin tidak sadar klo rika pingsan
30 detik
“hey rikachan kamu tau gak kalau aku cemburu ?”
“...”
“hey ?”
“...”
Karena tidak ada jawaban dari rika shin pun memutuskan untuk melepaskan
untuk melihat apa yang terjadi kepada rika dan yang terjadi adalah rika… *back
sound :jengjreengjreeng* rika pingsan! Apa ? Rika PINGSAN ? *BLETAK lebay bgt*
Shin pun yang kaget langsung menggendong rika ala brindal style ke ruang kesehatan, selama dijalan banyak yang
melihat shin menggendong rika pun berbisik-bisik.dari kejauhan terlihatlah
cherry dengan senyum jahilnya pun teriak “WAYOLO SHINN RIKA KENAPA TUH ? SAMPE
PINGSAN BEGITU ?” Shin pun hanya mengendus kesal, ‘sialan banget nih orang!
Minta di bakar nih jadi sate manusia’ batin shin shin pun memberi tatapan ala
JUPE THE NEXT SUSANA YANG INGIN NGECAKAR DEPE kepada Cherry. Cheryy pun
membalas tatapan ala NYI RORO JOMBANG DARI NEGERI JOMBANG (?) *makin gak jelas
nih fic* sang sahabat –reia, kadoi, yuuya, dan kei- pun hanya bias
geleng-geleng melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.
Masih dengan keadaan tatap-tatapan shin pun akhirnya menyerah dan
kembali berjalan melewati cherry yang masih dalam senyum kemenangan yg menghias
di wajahnya.
-ruang kesehatan-
Shin pun menaruh *naruh? Emang dikira barang?* rika ke kasur yang di
sediakan oleh sekolah di ruang kesehatan. Langsung saja Meisa-sensei memeriksa
rika. Tampak serius mengukir diwajahnya Meisa –sensei. Setelah selesai memriksa
shin pun segera menanyakan keadaanya, dan meisa-sensi pun menjawab “sebaiknya
Kamenashi-san dibawa kerumah sakit saja” shin pun bingung apa maksud dari
meisa-sensei “maksud sensei?”
Meisa sensei pun hanya mengehelakan nafasnya “dari pemeriksaan saya,
sepertinya penyakitnya Kamenashi-san tuh sangat serius, sebaikanya di bawa
kerumah sakit saja biar lebih jelas. Karna fasilitas di sekolah ini kurang
lengkap seperti yang ada di rumah sakit.” Shin pun mengerutkan keninnya heran
‘apa? Sakitnya sangat serius? Maksudnya apa? Emangnya rika sakit apa?’ piker
shin. Shin pun memutuskan untuk membawa rika kerumah sakit.
-skip time-
-saat dirumah sakit-
Shin dan yang lainnya –cherry, reia, kadoi, yuuya, dan kei- pun menunggu
di depan kamar UGD. Shin pun terlihat sangat perustasi. “apakah ada yang sudah
mengabari keluarganya rika? Masa dari tadi keluarganya gak ada yang datang
sih?” Tanya cherry memcahkan keheningan di antara mereka, shin pun hanya
menghelakan nafas panjangggg sekalii seperti kereta api (?) akhirnya seorang dokter pun keluar dari
ruang UGD mereka pun secara otomatis tanpa musti disuruh pun langsung berdiri
“rika sakit apa dok?” sebelum dokter berbicara shin langsung menyerobot pertanyaan. Terlihat
dokter hanya mengehlakan nafasnya. “apakah disini ada keluarganya?” Tanya
dokter. Shin yang mulai geram pun langsung menjawab “sudahlah tidak perlu
keluarganya. Saya bilang dia sakit apa?” Tanya shin emosi dan langsung
ditenangkan oleh yang lainnya.
Dokter pun akhirnya menyerah. “rika terkena penyakit luekimia”
*amit-amit yaallah jangan sampe* semuanya pun membulatkan matanya terlihat
sangat shyok “APA?” teriak mereka serempak. Sang dokter pun hampir terkena serangan jantung mendengar teriakan mereka.
“sudah jelaskan? Sekarang dimana keluarganya” Tanya dokter
sinis
Shin yang masih syok pun langsung menerobos masuk keruang UGD,
dan reia pun langsung ikut. Sedangkan kadoi, cherry, yuuya dan kei masih diluar
“aduh serius dok? Jangan bercanda lah.” ucap cherry yang masih terlihat syok sambil tertawa
hambar, dan sang dokter pun masih memasang wajah serius.
“lebih baik, kamu menghubungi saja keluarganya” usul sang dokter kepada
cherry yang sudah menangis. Cherry pun langsung memangguk tanda setuju.
-skip time-
-di ruang icu-
Terlihat rika sedang tertidur dengan damai, disisinya seorang morimoto
shintaro sedang mengelus rambut rika dengan wajah sendu, dan 5 orang itu duduk
di sofa dengan wajah yang sendu juga.
Sreeggg, terbuka lah ruangan itu menampakan seseorang
laki-laki yang rupawan langsung lari ketempat tidur rika “oh dewa jashin apa
yang terjadi kepada rika?” Tanya orang itu.
Shin pun melihat orang itu dengan tatapan sinis. “anda tidak tau apa
yang terjadi kepada rika? Tch anda itu benar-benar orang tua tidak berguna”
amarah shin pun meluap, saat shin ingin memukul orang itu yang ternyata adalah
ayahnya rika yaitu kazuya, langsung ditahan oleh ke 5 temannya. Kazuya pun
hanya memundukan kepalanya dalam-dalam. “maaf” ucap kazuya, shin pun yg
mendengarnya hanya menatap kazuya dengan tatapan meremehkan “tch untuk apa
minta maaf? Hah?” geram shin
“untuk semuanya. Saya minta maaf karna tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk rika” ucap Kazuya
sedih dari suaranya terlihat kazuya sangat menyesal karna dia tidak bisa menjadi
orang tua yang baik.
Sreegg tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang wanita
cantik berrambut sama dengan rika. Yang ternya itu adalah Dakota sang ibu.
“ohhh my god. Apa yang terjadi kepada rika?” ucap Dakota panic. Kazuya yang
melihat Dakota dengan tatapan tidak suka, “buat apa kau kemari ? urus saja
pacar mu itu si MARIO MAURER!” ucap Kazuya, Di akhir kata penuh penekanan. Yang
mendengarnya pun hanya syok tak mengerti apa yang di ucapkan oleh Kazuya,
‘padahal kan om Kazuya itu suaminya tante Dakota kenapa dy bilang urusi saja
pacarmu si Mario maurer?’ pikir 6 orang itu.
“apa kau bilang ? rika itu anak saya! Saya juga berhak untuk kesini”
ucap Dakota, dia terlihat geram dan sedih, kenapa geram? Karena mendengar
ucapannya kazuya. Sebelum kazuya
menjawab ucapannya Dakota muncul lah seorang lelaki yang diketahui dia adalah
yuya. “apakah rika pingsan lagi?” Tanya yuya kepada cherry. Yang
lain pun hanya kaget mendengar ucapannya yuya. “i-iya niisan” ucap cherry
terbata-bata.
“niisan, sudah mengetahui penyakit rika?” Tanya shin
“ya” jawab yuya singkat dan
sedih. Kedua orang tuanya pun hanya mengerutkan keningnya heran. “memangnya
rika sakit apa yuya?” Tanya sang ibu. Yuya pun hanya tersenyum miris dan
berkata “dia terkena penyakit luekimia” jawab yuya sedih. Sang ibu pun menutup
mulutnya dengan kedua tangannya dan air matanya pun menetes.
“kenapa kau tidak memberi tahu kami?” Tanya sang ayah.
“karna kalian terlalu sibuk. Dan aku tidak tau musti ngasih taunya
gimana” ucap yuya mulai meneteskan air matanya. Melihat mereka menangis 6 orang
sahabat itu pun akhirnya memutuskan untuk pulang sebelum pulang mereka pun
pamit dahalu “maaf om, tante, niisan. Kami pulang dulu ya?” pamit cherry sopan,
“iya cherry. Makasih ya semuanya” ucap sang ibu yang masih nangis. “shin,
cherry, reia, kadoi, yuya, kei. Makasih ya? Karena sudah mengantar rika, keruma
sakit. Dan maaf menyusahkan.” ucap sang ayah. Mereka pun mengganggukan kepala.
“kami permisi dulu ya?” ucap shin yang masih sedih sebenrnya shin masih mau
tinggal lebih lama lagi. Tetapi karna melihat keluarga kamenashi sedang seperti
itu akhirnya shin pun ikut pulang.
-skip time, days, mounth-
-5bulan kemudian-
“tersirat kabar yang menyatakan kalau Kamenashi-san dan Dakota-san pun
ingin bercerai-“ ucap salah satu wartawan. “bagaimana dengan anak anda yang
sedang sakit kalau kalian bercerai?”
yang ditanya pun hanya tersenyum dan langsung berjalan masuk kerumah
sakit, mereka pun mengikutinya
Tep tiba-tiba layar TVitu menjadi hitam. “sudahlah jangan dengarkan
berita murahan itu, sebaikan kamu makan aja dulu.” ucap seorang pria kepada seorang gadis yang sedang
sedih dan terduduk di atas kasur kamar ruang inap rumah sakit. Yang kita
ketahui itu kedua orang itu adalah rika dan shin. Rika yang mendengar ucapan
shin pun hanya tersenyum miris kemudian menggaguk tanda setuju.
-skip time-
-seminggu kemudian-
“Oppa
aku hamil!”
“...”
“oppa,
kalau oppa tidak mau tanggung jawab juga tidak apa-apa, aku gak memaksa”
“bukan
gitu masa-“
“gak
apa-apa kok oppa, kalau oppa gak mau tanggung jawab, biar aku ngurus anak ini
sendirian aja. Aku sanggup kok oppa. Dan aku akan menyimpan ini rapat-rapat
sehingga gak akan ada orang yang tau tentang anak ini, oppa gak usah khawatir
kalau masalah ini” ucap perempuan itu sedih, kemudian tersenyum walaupun miris.
“bukan
gitu han ni” ucap laki-laki itu dan kita ketahui kalau nama perempuan itu
adalah han ni.
Han ni hanya
tersenyum miris. Laki-laki itu melihat han ni dengan tatapan sendu, kemudian
laki-laki itu menarik han ni kedalam pelukannya. Han ni pun menangis tersedu,
lelaki itu mengelus rambut han ni dengan maksud biar han ni lebih tenang. Dan
membiarkan han ni nangis sepuasnya.
-15 menit kemudian-
Setelah han ni
selesai dengan acara nagis-nangisnya, laki-laki itu pun melepaskan pelukannya
dan mencium kening han ni, lamaaa sekali menghirup wangi dari rambut han ni
yang menggoda. Han ni pun merasa nyaman sekalii di perlakukan seperti itu.
“ngg... han ni-chagi tenang saja, aku akan
bertanggung jawab, mau kah kamu bersabar ? hingga semua masalahku selesai? Dia
anakku juga” ucap laki-laki itu sambil mengelus perut Han ni dengan sayang.
“Arraseo oppa, saranghae oppa”ucap Han ni
bahagia kemudian dia memeluk laki-laki itu dengan erat, Laki-laki itu pun
tersenyum bahagia dan membalas pelukan Han ni
“saranghae
yo chagi. Kamu jangan khawatir lagi yaa han ni” ucap laki-laki itu dengan amat
sayang
“ne.
Oppa bagaimana keadaan rika-chan ?”
“entahlah,
keadaannya makin buruk” ucap laki-laki itu sedih.
“sudahlah
oppa jangan sedih, aku yakin rika-chan pasti sembuh, berfikirlah positif” kata
han ni penuh semangat, laki-laki itu pun tersenyum bahagia.
“khamsahamida
kim- eh bukan, Kamenashi Han ni” ucap laki-laki itu menggoda han ni, yang kita
ketahui nama panjangnya han ni adalah Kim Han ni, anak dari Kim Jong won dan
Kim Rii Kaa *maksa banget*, yang di goda pun langsung terkena penyakit
‘blushing’ you know me so well lah bagaimana keadaanya Han ni, seperti kepiting
rebus lalu di bakar (?) *jadi laper* Melebihi muka saya yang memang Merah Alami
tanpa tambahan bahan pengawet, pewarna buatan dan pemanis buatan*emang dikira
makanan?* tapi saya serius, muka saya itu merah, tidak hanya muka, tapi kulit
saya, yah maklum sajalah keturunnan Ratu Inggris memang gini *dibakar* *pede
gila*
-Sementara
di tempat lain-
“dikabarkan
kalau Yuya Kamenashi menghamili artis cantik dari korea bernama Kim Han Ni yang
notebene anak dari Kim Jong Won alias Yesung seorang member dari super junior
apakah berita itu benar ? kita langsung saja ke TKP *emg
dikira OVJ?*”
“Mr.Yesung
apakah benar kalau Han Ni anak anda dihamili oleh Kamenashi-san ?” yang ditanya
hanya mengerutkan dahinya bingung
“tau
dari mana anda ? sok tau sekali! Jangan pernah mengeluarkan gosip murahan
dong!” yesung terlihat sangat marah sekali.
Teeep
tiba-tiba TV tersebut mati.
“apa-apaan
berita tadi? Sok tau sekali si infotaiment”
“kenapa?”
“itu
masa katanya abang gue ngehamilin Kim Han Ni anaknya si Yesung” yah kalian tau
kan siapa yang ngomong ini ? dia adalah Rika. Dia tidak terima kalau kakaknya
dibilang gosipin seperti itu. Sudah cukup kedua orang tuanya di gosipin akan
bercerai.
“ne,
Rika-chan sudahalah jangan dipikirkan berita tadi, kamu perlu kudu wajib *ngopy
bahasanya bu Tinu* istirahat!” ucap ryosuke tersenyum sambil mengelus rambut
rika dengan sayang. Yang dielus pun terkena blushing akut (?), siapa sih yang
tidak terkena bulshing saat orang yg kita suka ngelus rambut kita dan
tersenyum? Pasti seneng+malu bgt itu.
“hei..
hie.. apa-apaan wajahmu itu?” ucap seseorang dengan nada kesal. Rika dan
Ryosuke pun menengok kearah orang itu.
“kau
kenapa Shin ? cemburu, eh?” goda ryosuke, yah ternyata orang itu adalah
Shintaro Morimoto. Dia sangat cemburu! Siapa sih yang gak cemburu ngelihat
orang yang kita sayang+cinta sedang bulshing dengan orang lain? Shin hanya
mengendus kesal. Ryosuke yang melihatnya hanya menyeringai “sudah lah shin, aku
tidak tertarik dengan Rika” mendengar ucapan ryosuke rasanya shin ingin
menghajar ryosuke! Tega sekali dia bilang seperti itu didepan Rika yang lagi
sakit. Wajah rika pun berubah 100% derajat menjadi merah padam menahan marah.
Siapa yang tidak marah kalau orang yang kita suka berbicara seperti itu coba?
Bayangkan anda semua jadi seorang rika nyesek gak? Nyesek banget. *lebay*
“apa-apaan
kau ryosuke-senpai?”
“hem?
Saya tidak tertarik kepada Rika karna saya tau saya tidak pantas untuk Rika,
yang pantas untuk Rika itu Kamu Shin” ucap Ryosuke sambil menepuk pundaknya
Shin dan Menepuk pelan ubun-ubun Rika. Setelah itu dia pergi meninggalkan dua
oarng yang lagi sedang berbulshing ria.
Hening
Hening
Heninggg sekali
Suasananya menjadi
canggung..
“Errr.. Shin-”sebelum
rika melanjutkan ucapannya Shin keburu memotong ucapan rika “err Rika-hime
Maukah Kamu ...... tidak meninggalkan ku ? dan cepatlah Kamu sembuh yahh?!”
ucap Shin canggung. Sebenernya dia mau nembak rika tetapi dia masih belum
sanggup. Takut ditolak. Rika pun tersenyum hambar “insya Allah Shin, kalau
Allah mengijinkan aku pasti cepat sembuh” ucap rika tegas. Shin pun langsung
memeluk rika. ‘Rasanya nyaman sekali berada di dekapan shin apakah nanti dan
selamanya aku bisa merasakan seperti ini ? aku ingin seperti ini’ batin Rika
“ehem..” dehem
seseorang yang sedari tadi melihat acara peluk-pelukan Rika dan Shin. Rika dan
Shin pun melepas pelukan satu sama lain dengan canggung karna ketauan sedang
bermesraan. Err bermesraan? Yaa itu menerut Shin karna dia merasa telah
memiliki rika walau hanya dengan berpelukan seperti itu.
“abang?”
“wajahmu kenapa
imouto?”
“ehh? Emangnya
wajahku kenapa shin?” tanya rika kepada shin dengan polos dan heran, shin
dengan gugup menjawab “emmm... gak apa-apa kok” dilanjutkan mengelus pipi rika
yang merah merona.
“ohya kenalin ini Kim
Han Ni” ucap yuya memperkenalkan Han Ni yang sedari tadi berada di sebelahnya.
Shin dan Rika pun tersenyum dan mereka memperkenalkan diri masing Masing.
-sebulan Kemudian-
RIKA
SEKARAT!!! *amit-amit yaallah jangan sampai* Semua orang pada galau menunggu
Kabar RIKA yang lagi berjuang dalam kesekaratannya. Setelah beberapa jam
akhirnya dokterpun keluar dari ruang UGD, orang yang pertama menanyakan keadaan
Rika adalah Ibunya Rika, “dok.. bagaimana ? Rika.. apakah... selamatt ?” ucap
ibunya dengan suara bergetar, dan langsung dipeluk oleh Kazuya-suaminya- dokter
hanya menatap sedih dan berkata “maaf... Rika telah kembali kepadanya”.
Mendengar ucapan dokter. Dakota pun langsung terlihat syok dan airmatanya
mengalir dengan deras “kau bercanda kan dok? Enggak hiks..hiks...hiks.. gak
mungkin.... RIKAAAAAAAA... Hiks.... hikss... hikss”tangisnya dakota makin
menjadi. Kazuya pun mengeratkan pelukannya dan menangis dalam diam. Yuya hanya
menggel-geleng dibarengi dengan air mata, gak percaya adik yang disayanginya
harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya di samping Han Ni juga ikutan
menagis, tetapi masih bisa dikontrol diapun mendekap yuya kedalam pelukannya.
Shin menangis sejadi-jadinyaa “Rikaa... kamu.. kan... sudah janjii... mana
janji muu...?”ucap shin dengan suara sesegukan, cherry pun menangis “Rikaaa...
kalau gak ada kamuu, nanti aku gimana?”ucap Cherry, Reia, yuuya, kadoi, kei pun
menangis dalaam diam tak percaya sahabat merka telah kembali ke sisinya.
“maaf
kan saya...” ucap dokter itu, meninggalkan mereka yang sedang menangis.
“telah
berpulangnya Rika goergia Kamenashi pada hari minggu pukul delapan malam waktu
setempat pada umur 17 tahun*amit-amittt*”
Hari
senin, pukul 09.00 pagi waktu setempat. Rika dimakamkan di pemakaman keluarga
Kamenashi di samping makam Odagiri Kamenashi sang kakek. Yang datang banyak
sekali sampai Mayu Hamasaki dan Ashiya-sensei pun datang. Suasananya sangat
haru. Mengingat Rika yang gampang bergaul dan baik itu. Mereka semua merasa
sangat kehilangan, satu persatu pun semuanya bubar. Tinggallah Shin sendirian.
Dia sangat kehilangan dan sedih sekalii air matanya tidak pernah berhenti dari
kemarin “Rika... kamu... jahat.. ninggalin aku.. kamu... kan sudah janjiii...
rika... aishitteru... kamu akan selalu ku kenang!” ucap shin di sela
nangisnya... yaa shin pasti akan selalu mengenang Rika
-8
tahun kemudian-
Setelah
kematian Rika keluarga kamenashi pun pindah ke Amerika. Dakota dan Kazuya pun
memutuskan untuk Rujuk dan Dakota pun melahirkan anak perempuan bernama Tasya
Himawari Kamenashi. Yuya pun menikahi Han Ni dan mempunyai seorang anak
Laki-laki bernama Aiden Kamenashi. Cherry pun menikah dengan Yuri Chinen dan
melahirkan anak perempuan bernama Myuu Chinen, reia menikah dengan neili*tau
bleach kan? Nah kalian imajinasiin aja si neilli itu si neilli yg di bleach
espada 3 yang baik* dan mempunyai 1 orang anak. Kadoi menikah dengan Hinata dan
mempunyai 2 orang anak. Yuuya menikah dengan Vanesha mempunyai 2 orang anak,
sedangkan kei menikah dengan barbie mempunyai 1 orang anak. Dan ryosuke pun akhirnya
menikah dengan Shida Mirai dan mempunyai 2 orang anak. Sedangkan shin? Masih
tebayang-bayang oleh rika. Dia belum mau menikah dia mempunya prinsip “suatu
hari nanti saat saya melihat perempuan yang mukanya, fisik mirip dengan rika.
Perempuan itu akan saya nikahin!”
Disini
lah shin berada di sekumpulan orang-orang sudah mempunyai pasangan hidup dan
buah hati. Shin melihat-lihat suasana hari ulangtahun Tasya yang ke 7 dan Aiden
yang ke 8. Ya sekaligus acara reuninan mereka. Shin pun mencari-cari Tasya dan
Aiden, tetapi tidak ketemu
Bukk..
Serasa
ada yang menepuk pundaknya dari belakang shin pun memutarkan badannya untuk
melihat siapa yang menepuk. Dilihatnya pria berambut gondrong berwarna coklat
kepirang-pirangan dan berbadan athelitis. “oyy Shin.. lama tak berjumpa apa
kabar?” ucap pria itu tersenyum. Shin pun mmebalas senyumannya, “baik-baik
saja. Seperti yang kau lihat. Bagaimana keadaanmu abang ? gimana anakmu ?
ganteng tidak ? ohya mana dia? Aku bingung mencarinya!” ucap shin panjang
lebar, orang yang di panggil abang itu kalian pasti tau dong dia siapa? Yupz
dia adalah Yuya kamenashi. “baik, seperti yang kau lihat juga haha” ucap yuya
tertawa hambar “emmm disana anakku bersama dengan ibunya, ayo kita kesana” ajak
Yuya. Mereka pun menuju tempat yang di tunjuk Yuya.
Shin Pov
huftt
rame banget.... dari tadi aku celingukan kaya orang ilang aja ? aku lagi asik-asik celingukan tiba-tiba
Bukk
Serasa
ada yang menepuk pundakku, kulihat aja langsung kebelakang mencari tau siapa
yang nepuk. Dan ternyata, kami-sama mengirim seseorang yang telah lama kucari
dia adalah *back sound: jengg.. jjejenggg jejejngggg* YUYAAA *backsound
:prok..prokk..prokk* oke itu kuakui cukup lebay!
Back
to story
Setelah
mengobrol-ngobrol kami pun pergi menuju seorang wanita cantik berambut pirang
panjang bersama seorang anak berumur 7-8 tahun, lagi berbicara dengan seorang
wanita berambut hitam panjang dan seorang pria pendek bergigi kelinci dengan 1
anaknya perempuan berambut hitam legam panjang.
“Chagi~”
panggil yuya ke wanita itu, dan wanita itu pun menengok kearah yuya kemudian
melambaikan tangannya sambil tersenyum lembut. Wanita itu sangat cantik dia
adalah Han Ni
Sekarang
akupun berada di sebelah yuya dan HanNi, dan di depanku si wanita dan pria dan
anak perempuan mereka ternyata mereka adalah Chinen’s family. Si cherry makin
cantik saja. Anaknya dia cantik jangan sampai sifatnya seperti ibunya. Ngeri
banget kalau ngebayanginnya hiyy ampe merinding
“ehm...”
suara deheman menggagetkan ku saja, siapa sih ?
“hayy
Shinn-channn~~~!!!” sapa cherry. Suaraanya Cherry makin cempereng aja, merusak
kuping tuh suara
“hn”
balas ku datar
“huw,
datar banget sih? Eh apa kabar shin-musuh-bebuyutan-ku” ucap cherry penuh
penekenan di akhir kalimat. Ck apa ? musuh bebuyutan ? jadi selama ini dia
tidak mengganggapku sahabat ? sialan sekali dia.
“apa
? Musuh-bebuyutan-ku?” tanya ku penuh penekanan, dia punhanya nyengir kaya
kuda. Aku pun mengendus kesal
“hehe..
bercanda shin-chang~ ohya gimana? kapan nikah?”
“kapan-kapan!”
balasku jutek
“aiden-chan
happy birthday ini hadiah untukmu” ucap seseorang yg berada di depan aiden, aku
pun langsung menengokkan kepalaku.
Deg
Wajahnyaaa...
benarkah dia Rika-chan? Oh dewa jashin, senyumannya... benar-benar mirip
sekali...
“thank
you Mrs Mochiyama”
“your
welcome honey”
“makasih
ya sudah mau datang Mochiiyama-san. Ohya kenalin ini morimoto shintaro, Chinen
Mio , chinen yuri dan chinen myuu” ucap yuya memperkenalkan kami, yaaampuunn
wajahhnya mirip sekali dengan rika-chan, apa aku hanya berhalusinasi ya?
Shintaro
POV end
“perkenalkan
nama saya Mochiyama Akaihime” ucap miss mochiyama, shin pun daritadi hanya
bengong, cherry pun yang sempat bengong pun kembali kedunia nyata.
“ehh..
iya, saya Chinen mio, salam kenal” jawab cherry dengan gugup, Yuya dan Han Ni
pun hanya tersemu melihat reaksi 2 orang itu.
“hemm.
Miss mochiyama ini gurunya Aiden” kata Han Ni, Mochiyama pun hanya tersenyum
lembut, shin yang tadinya sudah kembali kealam sadarnya pun. Langsung tersenyum
penuh makna, yang melihatnya pun ikut tersenyum, cherry pun tersenyum penuh
kejahilan.
“mirip
sekali dengan rika-chan~!” ucap cherry sambil mencubit kedua pipinya Mochiyama,
shin pun hanya memandang bosan ke pada cherry. Yuya pun langsung angkat bicara.
“ne.. dia memang mirip dengan Rika-chan. Kira-kira Shin mau gak yah sama miss
mochiyama” goda yuya, dan hasilnya Miss mochiyama pun bersemu merah, dan yuya
pun mendapatkan deathlarge andalannya shin yang bernama Tatapan JUPE THE NEXT
SUSANA~!. Cherry pun langsung tersenyum jahil lagi.
“ne..
miss mochiyama, maukah kau menjadi istrinya Shin ? ohya kamu masih singel kan?”
tanya cherry. Wajah Shin pun memanas entah berapa oktav. Yuya pun tertawa
melihat wajah shin. Dan langsung mendapat deathlarge again.
“ah?
I-iya sa-saya ma-masih si-singel” jawab miss mochiyama dengan gugup dan wajah
masih beremu merah. Saat cherry mau melancarkan aksinya lagi, Shin pun berkata
“pergilah kalian setan-setan~!” apa coba maksudnya ? aneh banget sih lu shin.
Mendengar ucapan shin,cherry dan yuya pun tertawa terbahak-bahak. “ne. Cherry
jangan ganggu mereka, kita pergi saja mendingan, ne Chagi ayo kita pergi” ajak
yuya, chinen family pun ikutan pergi.
Tinggallah
mereka berdua sekarang. Mereka pun bingung harus berkata apa, hingga akhirnya
shin pun kebelet (?) “ne, maaf Miss mochiyama, saya ke toilet dulu yaa?” ucap
shin malu-malu, malu ? iyalah malu siapa sih yang gak malu? Di saat seperti ini
kebelet menyerang tiba-tiba (?). dan miss mochiyama pun tersenyum hangat dan
mengganggukan kepalanya.
-skip
time, mounth, dan year-
-2tahun
kemudian-
Seorang
pria berumur 27 tahun memakai texodo berwarna putih susu dan dasi berwarna
merah sedang berdiri di altar di dampingi 4 orang pria memakai texodo berwarna
merah dan Putih. Sang pria terlihat tegang, tetapi senyum manisnya tidak lepas
dari wajahnya. Apalagi saat melihat seorang wanita berumur 26 tahun memakai
gaun berwarna putih tembok (?) dan merah darah panjang dan mengembang layaknya
seorang princess rambut panjang berwarna merah-hitam di tata rapi, berjalan
mendekati altar bersama seorang pria paruh baya memakai texode putih dan di
belakanganya pendamping mempelai wanita berbalut gaun selutut berwarna putih
dan bunga mawar putih dan merah yang dibawa oleh mereka membuat kesan elegannya
pun ada, walaupun hanya sebagai pendamping.
“saya
terima nikahnya AkaiHime mochiyama dengan seperangkat alat solat dan alat rumah
tangga dibayar tunai (?)”
“saya
terima nikah dan kawinnya dari shintaro morimoto dengan seperangkat alat solat
dan alat rumah tangga di bayar tunai (?)”
“sah..?”
“SAHH~~~!!!!”
“alhamdulilah,
sekarang kalian sah menjadi suami istri” ucap sang penghulu, setelah
mengucapkan doa-doa akhirnya acara resepsi pun dimulai.
Acaranya
sangat ramai dan mewah. Berhubung yang menikah seorang artis dan guru SDN Aren
jaya 18 amerika (?), aktifis masyarakat yang memang seorang anak mentri luar
negeri jepang untuk amerika.
Acaranya
pun berlangsung selama 10 jam. Yang datang benar-benar banyakk sekaliii.
Memngingat bahwa mereka lumayan manusia paling penting (?). mereka pun terlihat
sangat bahagia. Ya bahagia siapa sih yang gak bahagia kalau kita menikah dengan
orang ang kita cintai? Tetapi sebenernya sang pria itu merasa sang wanita
adalah wanita yang selalu ada di sisinya. Saat mereka ber-err you know me so
well lah~! Sang pria pun malah menyebutkan nama “RIKA-CHAN” sang wanita sebenarnya
sangat sangat sedih, tetapi karna sifat positive thinkingnya dia tidak berpikir
macam-macam lagi.
Dua
bulan kemudian sang wanita dinyatakan hamil. Sang pria pun ikut senang sekali.
“ne.. arigatou rika-chan”ucap sang pria senang, sang wanita pun hanya tersenyum
hambar serasa di pelupuk matanya memanas. Ada sesuatu yang memaksanya untuk
keluar dari matanya. Hatinya sangat sakit, selama ini dia sudah bersabar, atas
perlakuan sang suami, dia kira hanya awalnya saja tapi sentah mengapa masih
berlanjut hingga kandungannya berumur 9 bulan.
AkaiHime
POV
Shin-kun
kapan kamu mau menggap aku ini sebagai seorang AKAIHIME bukan seorang RIKA ?
hah? Kapan ? rasanya sakit sekali, setiap kali kamu memanggilku dengan sebutan
RIKA-CHAN~. Aku musti bersabar sampai kapan? Apa sampai aku mati ? baru kamu bisa
mengaggapku ? bagaimana dengan anak ini ? kalau dia mendengar panggilanmu
bagaimana? Aku capai sekali! Rasanya aku mau mati saja!
Aku
pun menengok kearah seseorang di sampingku yang sedang memelukku sedang
tertidur. Kuusap wajah tenangnya saat tertidur. Aku berfikir, pernahkah orang
yang berada disampingku ini memikirkan ku sebagai AKAIHIME bukan sebagai
RIKA-CHAN ? entahlah, aku cape sekali memikirkannya.
AkaiHime
POV END
Shin
POV
Maafkan
aku Hime, aku tidak pernah menggapmu. Aku selalu memanggapmu sebagai Rika-chan.
Tapi ku mohon kau mengerti.
Aku
pun duduk bersama behadapan dengannya. Dia pun tersenyum tulus seperti yang
selalu dia berikan kepadaku, tanpa sadar aku pun ikut tersenyum
“Ne..
gimana makanannya? Enakkah?” tanya dia. Masakan dia selalu lezat, dan aku
selalu menyukainya, yah walaupun aku belum pernah merasakan masakannya
Rika-chan, tapi masakanmu ku anggap sebagai masakannya Rika-chan maafkan aku
Hime “Ne.. masakanmu selalu lezat Hime” untuk pertama kalinya aku memanggilmu
hime, wajahmu tersenyum bahagiaaa sekali, aku bisa melihatmu. Yah entah
mengapa, 2 bulan terakhir ini aku bisa mengganggapmu sebagai AKAIHIME~
Setelah
acara makan malam selesai, kau pun merapihkan piring-piring. Ku lihat badanmu
yang semakin besar. Walaupun aku akui bahwa saat kita membuat cabang bayi itu
aku masih memikirkan Rika, yah aku kelepasan memanggilmu dengan sebutan Rika.
Maafkan aku. Tanpa kusadari air mata ku jatuh. Walaupun tidak sebanyak yang kau
jatuhkan untukku, ya! Sbenernya aku selalu melihatmu menangis, saat malam tiba,
aku selalu merasa bahwa kau menangis dan itu benar terjadi. Walaupun sikapku
tak acuh padamu dan tidak memperdulikanmu perasaanmu. Tapi aku selalu
memperdulikanmu, melihatmu dari jauh.
“engg...
Shin-kun kenapa kamu menangis?” aku tak sadar kalau kau sudah berada di
depanku.
Shin
POV END
AkaiHime
pun langsung mengelap air mata yang jatuh dari matanya shin. AkaiHime yang
melihat shin menangis pun ikutan sedih. Ada rasa sakit yang mendalam saat
melihat shin menangis. “Ne... Shin-kun kau kenapa?” tanya AkaiHime, terlihat
matanya berkaca-kaca, Shin pun mengelap air matanya yang terakhir. Kemudian
membelai rambut Akaihime , tatapannya pu melembut yang ditatap pun membalas
tatapannya, akaihime pun menarik napas dan kemudian dibuang dan akhirnya
tersenyum.
Hatinya
akaihime sangat senang melihat shin seperti itu tapi ada di sisi hatinya masih menanyakan
apakah dia masih dianggap sebagai Rika-chan ? entahlah
“Hime,
maafkan aku... selaman ini... aku..”
“kenapa
Shin-kun?”
“akuu..
menggapmu hanya sebagai Rika. Bukan sebagai AKAIHIME. Maafkan aku.... maafkan
akuu.” ucap Shin. Shin pun menarik akaihime kedalam pelukannya, diresapi
wanginya akaihime, wangi bunga harum malam, berbeda sekali dengan Rika, dia
wangi buah-buahan, tetapi Akaihime wangi bunga harum malam yang sangat lembut.
Menggabarkan kepribadian dia yg sangat lembut. Selama ini Shin sudah
benar-benar menyia-nyiakan wanita ini. Di dekapnya Akaihime dengan erat seakan
tidak mau kehilangan Akaihime, sama dengan Shin, Akaihime pun memeluk shin
dengan erat dia tidak mau shin pergi lagi, selama ini Shin susah sekali di
jangkau, akhirnya dia dapat menjangkau shin juga.
Akaihime
pun tersenyum bahagia, sama juga dengan shin sekarang tidak ada yang menjadi
bayangan dan membayangi seseorang yang seharusnya tidak ada. Bukan, bukan tidak
ada, maksudnya tidak ada lagi dikehidupan mereka, dia hanya ada di kehidupan di
masalalu. Ini adalah awal dari perjalanan cinta mereka.
Tanpa
mereka sadar, bayangan wanita bergaun panjang berambut pirang melihat mereka
terus dan berkata “aishiteru shin. Berbahagialah kau dengan Akaihime, Akaihime
bisa membahagiakanmu. Sayonara shin-chan~” dan wanita itu pun menghilang entah
kemana.
Owariiiii!!!
Fyuh
akhirnya selesai juga, setelah sekian lamanya selesai juga. Maaaf kalau ffku
membosankan dan sangat tidak bermutu. Maklum saja, aku kan pemula, hehe
Yosh!
Sankyuu yang udah mau menunggu dan setia membaca ff tidak berguna ini....
-04022012-
Edit
-15112012-
Akhir
kata, terimakasih dan review/komen yaaa^^
Sampai
jumpa di ff ku selanjutnyaaa~ Jaaa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar