Jumat, 17 Mei 2013

fanfic : wasureinade kudasai chap 3 (ending)


Apa ade gue pingsan? Serius ah? Masa sih? Koq bisa? Aku pun segera masuk kedalam mobil ferari merah, dan segera menyalakan mesin, langsung ku tancapkan gas, dalam pikiran ku cuman satu sekarang, yaitu adalah, rika-chan, apakah sudah sadar sekarang, kami-sama sebenernya ada apa? Koq perasaanku tidak enak? Oh kami-sama

.
.
.
WASURE NAI DE KUDUSAI  © Rika khairana
.
.
WARNING : RPF (Real Person Fanfic), OOC, OC, bahasa tidak baku, miss-typo berterbangan, EYD yang tidak sesuai, dan kekurangan lainnya, author amatiran, last chapter.
.
disclamer : shintaro morimoto, kamenashi kazuya, yamada ryosuke, otsuka yuya, kento kadoi, nakamura reia, yuya takaki © johnnys entertaiment belongs kami-sama and their parent
.
Dont like?
Don’t read and don’t flame!
THANK YOU
.
.
.

Chap 3
Aku segera masuk kedalam rumah sakit, dan kulihat ada seorang supir taksi, jangan-jangan itu supir taksi yg tadi nelpon ku
“sumimasen” kataku
“ha’i,”
“dimana ade saya?” tanya ku kepada supir taksi.
“itu ada didalam”
Kulihat seorang dokter keluar dari ruang UGD “dokter gimana keadaan ade saya?” tanyaku panik
“bisa bicara sebentar?”
“ha’i chotomatekudasai dokter, saya mau bicara dengan supir taxi itu dulu .”
“silahkan”
“ojisan maaf ini barang-brang ade saya kan?”
“ha’i”
“tolong kasih ade saya yah? Saya mau ngobrol dulu sama dokternya”
“ha’i”

Normal pov
“aww,” kata rika sambil memegang kepalanya
“choto. Kata suster anda belum boleh duduk”
“ah? Apa yg terjadi ojisan?”
“tadi kamu pingsan di taksi saya”
“ano, ini barang-barangmu” kata supir taksi sambil ngasih tas ke Rika
“arigatou gozaimasu” ucap Rika sambil membungkuk
“unn, saya pulang dulu ya?
“hai” jawab Rika sambil ngangguk
5 hari kemudian
“akhirnya kamu pulang juga ya?”
“unn”
“gimana disini enak ga?”
“Iie, enakan dirumah, di rumah aku terasa tentram” jawab Rika. Yuya pun tersenyum dgn jawaban rika, tapi senyumannya itu senyuman miris
Tok..tokk.tokk
Sergg
“haloo rika-chann”
“cherry” kata rika bahagia
“maaf baru sempet jenguk, soalnya sibuk” kata chery sambil tertawa
“gapapa kok” ucap rika sambil tersenyum
“loh? Kok udh rapi-rapi mau pulang?” tanya cherry heran sambil nunjuk koper
“haii, kata dokter rika-chan sudah boleh pulang” jawab yuya ramah
“emangnya rika-chan sakit apa?”
“kata dokter cuman kecapean doank kok, dan disuruh istirahat” jawab yuya
“loh? Istirahat dirumah juga bisa kan?”
“iyayah? Bener kata cherry bang kenapa gue musti diopname bang?”
“ini saran dokter!”
“tapikan...” sebelum cherry melanjutkan, yuya sudah memotongng “sudahlah cherry ini kan saran dokter” , dengan refleks cherry pun menggangguk ngerti “haii” dan rika hanya tersenyum miris

Setelah 1 minggu di rumah sakit, dan 1 minggu lagi di rawat di rumah sakit akhirnya rika masuk sekolah juga

“ohayou gozaimasu” kata rika gembira sambil ngetuk piuntu kelas
“ohayou rika-chan” jawab yuuya yang sedang fokus mengerjakan tugas bareng kei
“ehh? Ano memangnya ada peer yah?”
“hai, memangnya kamu tidak di kasih tau cherry?”
“Iie” jawab rika gelisah “memangnya peer apa?”
“peer sejarah jepang” jawab yuuya yg masih fokus ke buku
“eh?”
“yasudah ayo kita ngerjain bareng-bareng” usul kei sambil menarik kursi+bangku dan rika pun segera duduk disitu, sekalian ngambil buku dan pulpen,

Sreeggg
“ohayou minna-san” kata shin bersemangat
“ohayou shin-kun” jawab mayu hamasaki, dia adalah anaknya ayumi hamasaki, dy itu sangat menyukai Shintaro Morimoto.
Dan Shintaro pun hanya tersenyum miris melihat kelakuan Mayu, tanpa meninggalkan sebuah kata, Shin pun segera duduk di tempat semula, diikuti oleh Mayu,
“My shin, kamu kemana aja gak masuk sekolah?”
“apa sih lu?”
“ihh my shin kamu kok gitu sih? Aku kan nanya baik-baik”
“Denger yah? Gue itu bukan milik lo!”
“tapi kann-” sebelum dilanjut kan shin sudah memotongnya “diem lu! Ganggu aja bisanya!”
“ih dasar!” Mayu pun segera meninggalkan shin

Teng..tengg..tengg tanda bel masuk


Tengg..tengg..tengg tanda bell istirahat

“Shintaro morimoto Chottomattekudasai”
“na ni?”
“shin apakah kamu masih marah denganku?”
“hah?” shin pun meninggalkan rika.
“TERSERAH KAMU SHIN KLO KAMU GAK MAU MAAFIN AKU, OKE FINE!” kata rika sambil nangis, rika pun lari entah kemana. Dan sampailah rika ditaman sekolah, tempat favorit dia bersama shin, cherry, yuuya, kei, reia, kadoi
Rika pun segera duduk disebuah bangku yg sering mereka duduki

Tapp..tapp..tapp suara org jalan,
Rika mendengarkan suara itu, semakin jelas semakin dekat semakin pula rika banyak berharap suapaya yang datang adalah shin tapi ternyata harapan rika salah “hei, kamu ngapain disini” kata org itu
“gak ngapa-ngapain sensie,” jawab rika, ternyata dy adalah Kang-sensie guru bahasa korea
“oh, ohya tadi morimoto-san nyariin kamenashi-san”
“O”
“ada apa sih?”
“G”
“oohh, yaudah deh kalo gak mau cerita”
“Y”
Kang-sensie pun meninggalkan rika, kepala rika rasanya sakit sekali tanpa sadar keluar darah dari hidung, rikapun cepat-cepat menghapus darah dari hidungnya
“Rika-channn”
Rika pun menoleh kearah tersebut, org yang memanggil dia pun menghampiri
“rika-chan” kata shin sambil memegang muka rika dengan lembut “maafin aku yaah? Kalo tadi aku kekanak-kanakan banget.”
“iya shin-kun, maafin aku juga yahh?”
Akhirnya shin memeluk rika eratt sekali sampai shin tidak sadar klo rika pingsan
30 detik

“hey rikachan kamu tau gak kalau aku cemburu ?”
“...”
“hey ?”
“...”
Karena tidak ada jawaban dari rika shin pun memutuskan untuk melepaskan untuk melihat apa yang terjadi kepada rika dan yang terjadi adalah rika… *back sound :jengjreengjreeng* rika pingsan! Apa ? Rika PINGSAN ? *BLETAK lebay bgt*
Shin pun yang kaget langsung menggendong rika ala brindal style ke ruang kesehatan, selama dijalan banyak yang melihat shin menggendong rika pun berbisik-bisik.dari kejauhan terlihatlah cherry dengan senyum jahilnya pun teriak “WAYOLO SHINN RIKA KENAPA TUH ? SAMPE PINGSAN BEGITU ?” Shin pun hanya mengendus kesal, ‘sialan banget nih orang! Minta di bakar nih jadi sate manusia’ batin shin shin pun memberi tatapan ala JUPE THE NEXT SUSANA YANG INGIN NGECAKAR DEPE kepada Cherry. Cheryy pun membalas tatapan ala NYI RORO JOMBANG DARI NEGERI JOMBANG (?) *makin gak jelas nih fic* sang sahabat –reia, kadoi, yuuya, dan kei- pun hanya bias geleng-geleng melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.
Masih dengan keadaan tatap-tatapan shin pun akhirnya menyerah dan kembali berjalan melewati cherry yang masih dalam senyum kemenangan yg menghias di wajahnya.

-ruang kesehatan-
Shin pun menaruh *naruh? Emang dikira barang?* rika ke kasur yang di sediakan oleh sekolah di ruang kesehatan. Langsung saja Meisa-sensei memeriksa rika. Tampak serius mengukir diwajahnya Meisa –sensei. Setelah selesai memriksa shin pun segera menanyakan keadaanya, dan meisa-sensi pun menjawab “sebaiknya Kamenashi-san dibawa kerumah sakit saja” shin pun bingung apa maksud dari meisa-sensei “maksud sensei?”
Meisa sensei pun hanya mengehelakan nafasnya “dari pemeriksaan saya, sepertinya penyakitnya Kamenashi-san tuh sangat serius, sebaikanya di bawa kerumah sakit saja biar lebih jelas. Karna fasilitas di sekolah ini kurang lengkap seperti yang ada di rumah sakit.” Shin pun mengerutkan keninnya heran ‘apa? Sakitnya sangat serius? Maksudnya apa? Emangnya rika sakit apa?’ piker shin. Shin pun memutuskan untuk membawa rika kerumah sakit.
-skip time-
-saat dirumah sakit-
Shin dan yang lainnya –cherry, reia, kadoi, yuuya, dan kei- pun menunggu di depan kamar UGD. Shin pun terlihat sangat perustasi. “apakah ada yang sudah mengabari keluarganya rika? Masa dari tadi keluarganya gak ada yang datang sih?” Tanya cherry memcahkan keheningan di antara mereka, shin pun hanya menghelakan nafas panjangggg sekalii seperti kereta api (?) akhirnya seorang dokter pun keluar dari ruang UGD mereka pun secara otomatis tanpa musti disuruh pun langsung berdiri “rika sakit apa dok?” sebelum dokter berbicara shin langsung menyerobot pertanyaan. Terlihat dokter hanya mengehlakan nafasnya. “apakah disini ada keluarganya?” Tanya dokter. Shin yang mulai geram pun langsung menjawab “sudahlah tidak perlu keluarganya. Saya bilang dia sakit apa?” Tanya shin emosi dan langsung ditenangkan oleh yang lainnya.
Dokter pun akhirnya menyerah. “rika terkena penyakit luekimia” *amit-amit yaallah jangan sampe* semuanya pun membulatkan matanya terlihat sangat shyok “APA?” teriak mereka serempak. Sang dokter pun hampir terkena serangan jantung mendengar teriakan mereka. “sudah jelaskan? Sekarang dimana keluarganya” Tanya dokter sinis
Shin yang masih syok pun langsung menerobos masuk keruang UGD, dan reia pun langsung ikut. Sedangkan kadoi, cherry, yuuya dan kei masih diluar “aduh serius dok? Jangan bercanda lah.” ucap cherry yang masih terlihat syok sambil tertawa hambar, dan sang dokter pun masih memasang wajah serius.
“lebih baik, kamu menghubungi saja keluarganya” usul sang dokter kepada cherry yang sudah menangis. Cherry pun langsung memangguk tanda setuju.

-skip time-

-di ruang icu-
Terlihat rika sedang tertidur dengan damai, disisinya seorang morimoto shintaro sedang mengelus rambut rika dengan wajah sendu, dan 5 orang itu duduk di sofa dengan wajah yang sendu juga.
Sreeggg, terbuka lah ruangan itu menampakan seseorang laki-laki yang rupawan langsung lari ketempat tidur rika “oh dewa jashin apa yang terjadi kepada rika?” Tanya orang itu.
Shin pun melihat orang itu dengan tatapan sinis. “anda tidak tau apa yang terjadi kepada rika? Tch anda itu benar-benar orang tua tidak berguna” amarah shin pun meluap, saat shin ingin memukul orang itu yang ternyata adalah ayahnya rika yaitu kazuya, langsung ditahan oleh ke 5 temannya. Kazuya pun hanya memundukan kepalanya dalam-dalam. “maaf” ucap kazuya, shin pun yg mendengarnya hanya menatap kazuya dengan tatapan meremehkan “tch untuk apa minta maaf? Hah?” geram shin
“untuk semuanya. Saya minta maaf karna tidak bisa menjadi orang tua yang baik untuk rika” ucap Kazuya sedih dari suaranya terlihat kazuya sangat menyesal karna dia tidak bisa menjadi orang tua yang baik.
Sreegg tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang wanita cantik berrambut sama dengan rika. Yang ternya itu adalah Dakota sang ibu. “ohhh my god. Apa yang terjadi kepada rika?” ucap Dakota panic. Kazuya yang melihat Dakota dengan tatapan tidak suka, “buat apa kau kemari ? urus saja pacar mu itu si MARIO MAURER!” ucap Kazuya, Di akhir kata penuh penekanan. Yang mendengarnya pun hanya syok tak mengerti apa yang di ucapkan oleh Kazuya, ‘padahal kan om Kazuya itu suaminya tante Dakota kenapa dy bilang urusi saja pacarmu si Mario maurer?’ pikir 6 orang itu.
“apa kau bilang ? rika itu anak saya! Saya juga berhak untuk kesini” ucap Dakota, dia terlihat geram dan sedih, kenapa geram? Karena mendengar ucapannya kazuya.  Sebelum kazuya menjawab ucapannya Dakota muncul lah seorang lelaki yang diketahui dia adalah yuya. “apakah rika pingsan lagi?” Tanya yuya kepada cherry. Yang lain pun hanya kaget mendengar ucapannya yuya. “i-iya niisan” ucap cherry terbata-bata.
“niisan, sudah mengetahui penyakit rika?” Tanya shin
“ya” jawab yuya singkat  dan sedih. Kedua orang tuanya pun hanya mengerutkan keningnya heran. “memangnya rika sakit apa yuya?” Tanya sang ibu. Yuya pun hanya tersenyum miris dan berkata “dia terkena penyakit luekimia” jawab yuya sedih. Sang ibu pun menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan air matanya pun menetes.
“kenapa kau tidak memberi tahu kami?” Tanya sang ayah.
“karna kalian terlalu sibuk. Dan aku tidak tau musti ngasih taunya gimana” ucap yuya mulai meneteskan air matanya. Melihat mereka menangis 6 orang sahabat itu pun akhirnya memutuskan untuk pulang sebelum pulang mereka pun pamit dahalu “maaf om, tante, niisan. Kami pulang dulu ya?” pamit cherry sopan, “iya cherry. Makasih ya semuanya” ucap sang ibu yang masih nangis. “shin, cherry, reia, kadoi, yuya, kei. Makasih ya? Karena sudah mengantar rika, keruma sakit. Dan maaf menyusahkan.” ucap sang ayah. Mereka pun mengganggukan kepala. “kami permisi dulu ya?” ucap shin yang masih sedih sebenrnya shin masih mau tinggal lebih lama lagi. Tetapi karna melihat keluarga kamenashi sedang seperti itu akhirnya shin pun ikut pulang.

-skip time, days, mounth-
-5bulan kemudian-
“tersirat kabar yang menyatakan kalau Kamenashi-san dan Dakota-san pun ingin bercerai-“ ucap salah satu wartawan. “bagaimana dengan anak anda yang sedang sakit kalau kalian bercerai?”  yang ditanya pun hanya tersenyum dan langsung berjalan masuk kerumah sakit, mereka pun mengikutinya
Tep tiba-tiba layar TVitu menjadi hitam. “sudahlah jangan dengarkan berita murahan itu, sebaikan kamu makan aja dulu.” ucap seorang pria kepada seorang gadis yang sedang sedih dan terduduk di atas kasur kamar ruang inap rumah sakit. Yang kita ketahui itu kedua orang itu adalah rika dan shin. Rika yang mendengar ucapan shin pun hanya tersenyum miris kemudian menggaguk tanda setuju.

-skip time-
-seminggu kemudian-

“Oppa aku hamil!”
“...”
“oppa, kalau oppa tidak mau tanggung jawab juga tidak apa-apa, aku gak memaksa”
“bukan gitu masa-“
“gak apa-apa kok oppa, kalau oppa gak mau tanggung jawab, biar aku ngurus anak ini sendirian aja. Aku sanggup kok oppa. Dan aku akan menyimpan ini rapat-rapat sehingga gak akan ada orang yang tau tentang anak ini, oppa gak usah khawatir kalau masalah ini” ucap perempuan itu sedih, kemudian tersenyum walaupun miris.
“bukan gitu han ni” ucap laki-laki itu dan kita ketahui kalau nama perempuan itu adalah han ni.
Han ni hanya tersenyum miris. Laki-laki itu melihat han ni dengan tatapan sendu, kemudian laki-laki itu menarik han ni kedalam pelukannya. Han ni pun menangis tersedu, lelaki itu mengelus rambut han ni dengan maksud biar han ni lebih tenang. Dan membiarkan han ni nangis sepuasnya.
-15 menit kemudian-
Setelah han ni selesai dengan acara nagis-nangisnya, laki-laki itu pun melepaskan pelukannya dan mencium kening han ni, lamaaa sekali menghirup wangi dari rambut han ni yang menggoda. Han ni pun merasa nyaman sekalii di perlakukan seperti itu.
     “ngg... han ni-chagi tenang saja, aku akan bertanggung jawab, mau kah kamu bersabar ? hingga semua masalahku selesai? Dia anakku juga” ucap laki-laki itu sambil mengelus perut Han ni dengan sayang.
    “Arraseo oppa, saranghae oppa”ucap Han ni bahagia kemudian dia memeluk laki-laki itu dengan erat, Laki-laki itu pun tersenyum bahagia dan membalas pelukan Han ni
“saranghae yo chagi. Kamu jangan khawatir lagi yaa han ni” ucap laki-laki itu dengan amat sayang
“ne. Oppa bagaimana keadaan rika-chan ?”
“entahlah, keadaannya makin buruk” ucap laki-laki itu sedih.
“sudahlah oppa jangan sedih, aku yakin rika-chan pasti sembuh, berfikirlah positif” kata han ni penuh semangat, laki-laki itu pun tersenyum bahagia.
“khamsahamida kim- eh bukan, Kamenashi Han ni” ucap laki-laki itu menggoda han ni, yang kita ketahui nama panjangnya han ni adalah Kim Han ni, anak dari Kim Jong won dan Kim Rii Kaa *maksa banget*, yang di goda pun langsung terkena penyakit ‘blushing’ you know me so well lah bagaimana keadaanya Han ni, seperti kepiting rebus lalu di bakar (?) *jadi laper* Melebihi muka saya yang memang Merah Alami tanpa tambahan bahan pengawet, pewarna buatan dan pemanis buatan*emang dikira makanan?* tapi saya serius, muka saya itu merah, tidak hanya muka, tapi kulit saya, yah maklum sajalah keturunnan Ratu Inggris memang gini *dibakar* *pede gila*
-Sementara di tempat lain-
“dikabarkan kalau Yuya Kamenashi menghamili artis cantik dari korea bernama Kim Han Ni yang notebene anak dari Kim Jong Won alias Yesung seorang member dari super junior apakah berita itu benar ? kita langsung saja ke TKP *emg dikira OVJ?*”
“Mr.Yesung apakah benar kalau Han Ni anak anda dihamili oleh Kamenashi-san ?” yang ditanya hanya mengerutkan dahinya bingung
“tau dari mana anda ? sok tau sekali! Jangan pernah mengeluarkan gosip murahan dong!” yesung terlihat sangat marah sekali.

Teeep tiba-tiba TV tersebut mati.
“apa-apaan berita tadi? Sok tau sekali si infotaiment”
“kenapa?”
“itu masa katanya abang gue ngehamilin Kim Han Ni anaknya si Yesung” yah kalian tau kan siapa yang ngomong ini ? dia adalah Rika. Dia tidak terima kalau kakaknya dibilang gosipin seperti itu. Sudah cukup kedua orang tuanya di gosipin akan bercerai.
“ne, Rika-chan sudahalah jangan dipikirkan berita tadi, kamu perlu kudu wajib *ngopy bahasanya bu Tinu* istirahat!” ucap ryosuke tersenyum sambil mengelus rambut rika dengan sayang. Yang dielus pun terkena blushing akut (?), siapa sih yang tidak terkena bulshing saat orang yg kita suka ngelus rambut kita dan tersenyum? Pasti seneng+malu bgt itu.
“hei.. hie.. apa-apaan wajahmu itu?” ucap seseorang dengan nada kesal. Rika dan Ryosuke pun menengok kearah orang itu.
“kau kenapa Shin ? cemburu, eh?” goda ryosuke, yah ternyata orang itu adalah Shintaro Morimoto. Dia sangat cemburu! Siapa sih yang gak cemburu ngelihat orang yang kita sayang+cinta sedang bulshing dengan orang lain? Shin hanya mengendus kesal. Ryosuke yang melihatnya hanya menyeringai “sudah lah shin, aku tidak tertarik dengan Rika” mendengar ucapan ryosuke rasanya shin ingin menghajar ryosuke! Tega sekali dia bilang seperti itu didepan Rika yang lagi sakit. Wajah rika pun berubah 100% derajat menjadi merah padam menahan marah. Siapa yang tidak marah kalau orang yang kita suka berbicara seperti itu coba? Bayangkan anda semua jadi seorang rika nyesek gak? Nyesek banget. *lebay*
“apa-apaan kau ryosuke-senpai?”
“hem? Saya tidak tertarik kepada Rika karna saya tau saya tidak pantas untuk Rika, yang pantas untuk Rika itu Kamu Shin” ucap Ryosuke sambil menepuk pundaknya Shin dan Menepuk pelan ubun-ubun Rika. Setelah itu dia pergi meninggalkan dua oarng yang lagi sedang berbulshing ria.
Hening
Hening
Heninggg sekali
Suasananya menjadi canggung..
“Errr.. Shin-”sebelum rika melanjutkan ucapannya Shin keburu memotong ucapan rika “err Rika-hime Maukah Kamu ...... tidak meninggalkan ku ? dan cepatlah Kamu sembuh yahh?!” ucap Shin canggung. Sebenernya dia mau nembak rika tetapi dia masih belum sanggup. Takut ditolak. Rika pun tersenyum hambar “insya Allah Shin, kalau Allah mengijinkan aku pasti cepat sembuh” ucap rika tegas. Shin pun langsung memeluk rika. ‘Rasanya nyaman sekali berada di dekapan shin apakah nanti dan selamanya aku bisa merasakan seperti ini ? aku ingin seperti ini’ batin Rika
“ehem..” dehem seseorang yang sedari tadi melihat acara peluk-pelukan Rika dan Shin. Rika dan Shin pun melepas pelukan satu sama lain dengan canggung karna ketauan sedang bermesraan. Err bermesraan? Yaa itu menerut Shin karna dia merasa telah memiliki rika walau hanya dengan berpelukan seperti itu.
“abang?”
“wajahmu kenapa imouto?”
“ehh? Emangnya wajahku kenapa shin?” tanya rika kepada shin dengan polos dan heran, shin dengan gugup menjawab “emmm... gak apa-apa kok” dilanjutkan mengelus pipi rika yang merah merona.
“ohya kenalin ini Kim Han Ni” ucap yuya memperkenalkan Han Ni yang sedari tadi berada di sebelahnya. Shin dan Rika pun tersenyum dan mereka memperkenalkan diri masing Masing.




-sebulan Kemudian-

RIKA SEKARAT!!! *amit-amit yaallah jangan sampai* Semua orang pada galau menunggu Kabar RIKA yang lagi berjuang dalam kesekaratannya. Setelah beberapa jam akhirnya dokterpun keluar dari ruang UGD, orang yang pertama menanyakan keadaan Rika adalah Ibunya Rika, “dok.. bagaimana ? Rika.. apakah... selamatt ?” ucap ibunya dengan suara bergetar, dan langsung dipeluk oleh Kazuya-suaminya- dokter hanya menatap sedih dan berkata “maaf... Rika telah kembali kepadanya”. Mendengar ucapan dokter. Dakota pun langsung terlihat syok dan airmatanya mengalir dengan deras “kau bercanda kan dok? Enggak hiks..hiks...hiks.. gak mungkin.... RIKAAAAAAAA... Hiks.... hikss... hikss”tangisnya dakota makin menjadi. Kazuya pun mengeratkan pelukannya dan menangis dalam diam. Yuya hanya menggel-geleng dibarengi dengan air mata, gak percaya adik yang disayanginya harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya di samping Han Ni juga ikutan menagis, tetapi masih bisa dikontrol diapun mendekap yuya kedalam pelukannya. Shin menangis sejadi-jadinyaa “Rikaa... kamu.. kan... sudah janjii... mana janji muu...?”ucap shin dengan suara sesegukan, cherry pun menangis “Rikaaa... kalau gak ada kamuu, nanti aku gimana?”ucap Cherry, Reia, yuuya, kadoi, kei pun menangis dalaam diam tak percaya sahabat merka telah kembali ke sisinya.
“maaf kan saya...” ucap dokter itu, meninggalkan mereka yang sedang menangis.
“telah berpulangnya Rika goergia Kamenashi pada hari minggu pukul delapan malam waktu setempat pada umur 17 tahun*amit-amittt*
Hari senin, pukul 09.00 pagi waktu setempat. Rika dimakamkan di pemakaman keluarga Kamenashi di samping makam Odagiri Kamenashi sang kakek. Yang datang banyak sekali sampai Mayu Hamasaki dan Ashiya-sensei pun datang. Suasananya sangat haru. Mengingat Rika yang gampang bergaul dan baik itu. Mereka semua merasa sangat kehilangan, satu persatu pun semuanya bubar. Tinggallah Shin sendirian. Dia sangat kehilangan dan sedih sekalii air matanya tidak pernah berhenti dari kemarin “Rika... kamu... jahat.. ninggalin aku.. kamu... kan sudah janjiii... rika... aishitteru... kamu akan selalu ku kenang!” ucap shin di sela nangisnya... yaa shin pasti akan selalu mengenang Rika





-8 tahun kemudian-
Setelah kematian Rika keluarga kamenashi pun pindah ke Amerika. Dakota dan Kazuya pun memutuskan untuk Rujuk dan Dakota pun melahirkan anak perempuan bernama Tasya Himawari Kamenashi. Yuya pun menikahi Han Ni dan mempunyai seorang anak Laki-laki bernama Aiden Kamenashi. Cherry pun menikah dengan Yuri Chinen dan melahirkan anak perempuan bernama Myuu Chinen, reia menikah dengan neili*tau bleach kan? Nah kalian imajinasiin aja si neilli itu si neilli yg di bleach espada 3 yang baik* dan mempunyai 1 orang anak. Kadoi menikah dengan Hinata dan mempunyai 2 orang anak. Yuuya menikah dengan Vanesha mempunyai 2 orang anak, sedangkan kei menikah dengan barbie mempunyai 1 orang anak. Dan ryosuke pun akhirnya menikah dengan Shida Mirai dan mempunyai 2 orang anak. Sedangkan shin? Masih tebayang-bayang oleh rika. Dia belum mau menikah dia mempunya prinsip “suatu hari nanti saat saya melihat perempuan yang mukanya, fisik mirip dengan rika. Perempuan itu akan saya nikahin!”


Disini lah shin berada di sekumpulan orang-orang sudah mempunyai pasangan hidup dan buah hati. Shin melihat-lihat suasana hari ulangtahun Tasya yang ke 7 dan Aiden yang ke 8. Ya sekaligus acara reuninan mereka. Shin pun mencari-cari Tasya dan Aiden, tetapi tidak ketemu
Bukk..
Serasa ada yang menepuk pundaknya dari belakang shin pun memutarkan badannya untuk melihat siapa yang menepuk. Dilihatnya pria berambut gondrong berwarna coklat kepirang-pirangan dan berbadan athelitis. “oyy Shin.. lama tak berjumpa apa kabar?” ucap pria itu tersenyum. Shin pun mmebalas senyumannya, “baik-baik saja. Seperti yang kau lihat. Bagaimana keadaanmu abang ? gimana anakmu ? ganteng tidak ? ohya mana dia? Aku bingung mencarinya!” ucap shin panjang lebar, orang yang di panggil abang itu kalian pasti tau dong dia siapa? Yupz dia adalah Yuya kamenashi. “baik, seperti yang kau lihat juga haha” ucap yuya tertawa hambar “emmm disana anakku bersama dengan ibunya, ayo kita kesana” ajak Yuya. Mereka pun menuju tempat yang di tunjuk Yuya.

Shin Pov
huftt rame banget.... dari tadi aku celingukan kaya orang ilang aja ?  aku lagi asik-asik celingukan tiba-tiba
Bukk
Serasa ada yang menepuk pundakku, kulihat aja langsung kebelakang mencari tau siapa yang nepuk. Dan ternyata, kami-sama mengirim seseorang yang telah lama kucari dia adalah *back sound: jengg.. jjejenggg jejejngggg* YUYAAA *backsound :prok..prokk..prokk* oke itu kuakui cukup lebay!
Back to story
Setelah mengobrol-ngobrol kami pun pergi menuju seorang wanita cantik berambut pirang panjang bersama seorang anak berumur 7-8 tahun, lagi berbicara dengan seorang wanita berambut hitam panjang dan seorang pria pendek bergigi kelinci dengan 1 anaknya perempuan berambut hitam legam panjang.
“Chagi~” panggil yuya ke wanita itu, dan wanita itu pun menengok kearah yuya kemudian melambaikan tangannya sambil tersenyum lembut. Wanita itu sangat cantik dia adalah Han Ni
Sekarang akupun berada di sebelah yuya dan HanNi, dan di depanku si wanita dan pria dan anak perempuan mereka ternyata mereka adalah Chinen’s family. Si cherry makin cantik saja. Anaknya dia cantik jangan sampai sifatnya seperti ibunya. Ngeri banget kalau ngebayanginnya hiyy ampe merinding
“ehm...” suara deheman menggagetkan ku saja, siapa sih ?
“hayy Shinn-channn~~~!!!” sapa cherry. Suaraanya Cherry makin cempereng aja, merusak kuping tuh suara
“hn” balas ku datar
“huw, datar banget sih? Eh apa kabar shin-musuh-bebuyutan-ku” ucap cherry penuh penekenan di akhir kalimat. Ck apa ? musuh bebuyutan ? jadi selama ini dia tidak mengganggapku sahabat ? sialan sekali dia.
“apa ? Musuh-bebuyutan-ku?” tanya ku penuh penekanan, dia punhanya nyengir kaya kuda. Aku pun mengendus kesal
“hehe.. bercanda shin-chang~ ohya gimana? kapan nikah?”
“kapan-kapan!” balasku jutek
“aiden-chan happy birthday ini hadiah untukmu” ucap seseorang yg berada di depan aiden, aku pun langsung menengokkan kepalaku.

Deg
Wajahnyaaa... benarkah dia Rika-chan? Oh dewa jashin, senyumannya... benar-benar mirip sekali...
“thank you Mrs Mochiyama”
“your welcome honey”
“makasih ya sudah mau datang Mochiiyama-san. Ohya kenalin ini morimoto shintaro, Chinen Mio , chinen yuri dan chinen myuu” ucap yuya memperkenalkan kami, yaaampuunn wajahhnya mirip sekali dengan rika-chan, apa aku hanya berhalusinasi ya?
Shintaro POV end
“perkenalkan nama saya Mochiyama Akaihime” ucap miss mochiyama, shin pun daritadi hanya bengong, cherry pun yang sempat bengong pun kembali kedunia nyata.
“ehh.. iya, saya Chinen mio, salam kenal” jawab cherry dengan gugup, Yuya dan Han Ni pun hanya tersemu melihat reaksi 2 orang itu.
“hemm. Miss mochiyama ini gurunya Aiden” kata Han Ni, Mochiyama pun hanya tersenyum lembut, shin yang tadinya sudah kembali kealam sadarnya pun. Langsung tersenyum penuh makna, yang melihatnya pun ikut tersenyum, cherry pun tersenyum penuh kejahilan.
“mirip sekali dengan rika-chan~!” ucap cherry sambil mencubit kedua pipinya Mochiyama, shin pun hanya memandang bosan ke pada cherry. Yuya pun langsung angkat bicara. “ne.. dia memang mirip dengan Rika-chan. Kira-kira Shin mau gak yah sama miss mochiyama” goda yuya, dan hasilnya Miss mochiyama pun bersemu merah, dan yuya pun mendapatkan deathlarge andalannya shin yang bernama Tatapan JUPE THE NEXT SUSANA~!. Cherry pun langsung tersenyum jahil lagi.
“ne.. miss mochiyama, maukah kau menjadi istrinya Shin ? ohya kamu masih singel kan?” tanya cherry. Wajah Shin pun memanas entah berapa oktav. Yuya pun tertawa melihat wajah shin. Dan langsung mendapat deathlarge again.
“ah? I-iya sa-saya ma-masih si-singel” jawab miss mochiyama dengan gugup dan wajah masih beremu merah. Saat cherry mau melancarkan aksinya lagi, Shin pun berkata “pergilah kalian setan-setan~!” apa coba maksudnya ? aneh banget sih lu shin. Mendengar ucapan shin,cherry dan yuya pun tertawa terbahak-bahak. “ne. Cherry jangan ganggu mereka, kita pergi saja mendingan, ne Chagi ayo kita pergi” ajak yuya, chinen family pun ikutan pergi.
Tinggallah mereka berdua sekarang. Mereka pun bingung harus berkata apa, hingga akhirnya shin pun kebelet (?) “ne, maaf Miss mochiyama, saya ke toilet dulu yaa?” ucap shin malu-malu, malu ? iyalah malu siapa sih yang gak malu? Di saat seperti ini kebelet menyerang tiba-tiba (?). dan miss mochiyama pun tersenyum hangat dan mengganggukan kepalanya.





-skip time, mounth, dan year-
-2tahun kemudian-
Seorang pria berumur 27 tahun memakai texodo berwarna putih susu dan dasi berwarna merah sedang berdiri di altar di dampingi 4 orang pria memakai texodo berwarna merah dan Putih. Sang pria terlihat tegang, tetapi senyum manisnya tidak lepas dari wajahnya. Apalagi saat melihat seorang wanita berumur 26 tahun memakai gaun berwarna putih tembok (?) dan merah darah panjang dan mengembang layaknya seorang princess rambut panjang berwarna merah-hitam di tata rapi, berjalan mendekati altar bersama seorang pria paruh baya memakai texode putih dan di belakanganya pendamping mempelai wanita berbalut gaun selutut berwarna putih dan bunga mawar putih dan merah yang dibawa oleh mereka membuat kesan elegannya pun ada, walaupun hanya sebagai pendamping.
“saya terima nikahnya AkaiHime mochiyama dengan seperangkat alat solat dan alat rumah tangga dibayar tunai (?)”
“saya terima nikah dan kawinnya dari shintaro morimoto dengan seperangkat alat solat dan alat rumah tangga di bayar tunai (?)”
“sah..?”
“SAHH~~~!!!!”
“alhamdulilah, sekarang kalian sah menjadi suami istri” ucap sang penghulu, setelah mengucapkan doa-doa akhirnya acara resepsi pun dimulai.
Acaranya sangat ramai dan mewah. Berhubung yang menikah seorang artis dan guru SDN Aren jaya 18 amerika (?), aktifis masyarakat yang memang seorang anak mentri luar negeri jepang untuk amerika.
Acaranya pun berlangsung selama 10 jam. Yang datang benar-benar banyakk sekaliii. Memngingat bahwa mereka lumayan manusia paling penting (?). mereka pun terlihat sangat bahagia. Ya bahagia siapa sih yang gak bahagia kalau kita menikah dengan orang ang kita cintai? Tetapi sebenernya sang pria itu merasa sang wanita adalah wanita yang selalu ada di sisinya. Saat mereka ber-err you know me so well lah~! Sang pria pun malah menyebutkan nama “RIKA-CHAN” sang wanita sebenarnya sangat sangat sedih, tetapi karna sifat positive thinkingnya dia tidak berpikir macam-macam lagi.
Dua bulan kemudian sang wanita dinyatakan hamil. Sang pria pun ikut senang sekali. “ne.. arigatou rika-chan”ucap sang pria senang, sang wanita pun hanya tersenyum hambar serasa di pelupuk matanya memanas. Ada sesuatu yang memaksanya untuk keluar dari matanya. Hatinya sangat sakit, selama ini dia sudah bersabar, atas perlakuan sang suami, dia kira hanya awalnya saja tapi sentah mengapa masih berlanjut hingga kandungannya berumur 9 bulan.
AkaiHime POV
Shin-kun kapan kamu mau menggap aku ini sebagai seorang AKAIHIME bukan seorang RIKA ? hah? Kapan ? rasanya sakit sekali, setiap kali kamu memanggilku dengan sebutan RIKA-CHAN~. Aku musti bersabar sampai kapan?  Apa sampai aku mati ? baru kamu bisa mengaggapku ? bagaimana dengan anak ini ? kalau dia mendengar panggilanmu bagaimana? Aku capai sekali! Rasanya aku mau mati saja!
Aku pun menengok kearah seseorang di sampingku yang sedang memelukku sedang tertidur. Kuusap wajah tenangnya saat tertidur. Aku berfikir, pernahkah orang yang berada disampingku ini memikirkan ku sebagai AKAIHIME bukan sebagai RIKA-CHAN ? entahlah, aku cape sekali memikirkannya.
AkaiHime POV END

Shin POV
Maafkan aku Hime, aku tidak pernah menggapmu. Aku selalu memanggapmu sebagai Rika-chan. Tapi ku mohon kau mengerti.
Aku pun duduk bersama behadapan dengannya. Dia pun tersenyum tulus seperti yang selalu dia berikan kepadaku, tanpa sadar aku pun ikut tersenyum
“Ne.. gimana makanannya? Enakkah?” tanya dia. Masakan dia selalu lezat, dan aku selalu menyukainya, yah walaupun aku belum pernah merasakan masakannya Rika-chan, tapi masakanmu ku anggap sebagai masakannya Rika-chan maafkan aku Hime “Ne.. masakanmu selalu lezat Hime” untuk pertama kalinya aku memanggilmu hime, wajahmu tersenyum bahagiaaa sekali, aku bisa melihatmu. Yah entah mengapa, 2 bulan terakhir ini aku bisa mengganggapmu sebagai AKAIHIME~
Setelah acara makan malam selesai, kau pun merapihkan piring-piring. Ku lihat badanmu yang semakin besar. Walaupun aku akui bahwa saat kita membuat cabang bayi itu aku masih memikirkan Rika, yah aku kelepasan memanggilmu dengan sebutan Rika. Maafkan aku. Tanpa kusadari air mata ku jatuh. Walaupun tidak sebanyak yang kau jatuhkan untukku, ya! Sbenernya aku selalu melihatmu menangis, saat malam tiba, aku selalu merasa bahwa kau menangis dan itu benar terjadi. Walaupun sikapku tak acuh padamu dan tidak memperdulikanmu perasaanmu. Tapi aku selalu memperdulikanmu, melihatmu dari jauh.
“engg... Shin-kun kenapa kamu menangis?” aku tak sadar kalau kau sudah berada di depanku.
Shin POV END
AkaiHime pun langsung mengelap air mata yang jatuh dari matanya shin. AkaiHime yang melihat shin menangis pun ikutan sedih. Ada rasa sakit yang mendalam saat melihat shin menangis. “Ne... Shin-kun kau kenapa?” tanya AkaiHime, terlihat matanya berkaca-kaca, Shin pun mengelap air matanya yang terakhir. Kemudian membelai rambut Akaihime , tatapannya pu melembut yang ditatap pun membalas tatapannya, akaihime pun menarik napas dan kemudian dibuang dan akhirnya tersenyum.
Hatinya akaihime sangat senang melihat shin seperti itu tapi ada di sisi hatinya masih menanyakan apakah dia masih dianggap sebagai Rika-chan ? entahlah
“Hime, maafkan aku... selaman ini... aku..”
“kenapa Shin-kun?”
“akuu.. menggapmu hanya sebagai Rika. Bukan sebagai AKAIHIME. Maafkan aku.... maafkan akuu.” ucap Shin. Shin pun menarik akaihime kedalam pelukannya, diresapi wanginya akaihime, wangi bunga harum malam, berbeda sekali dengan Rika, dia wangi buah-buahan, tetapi Akaihime wangi bunga harum malam yang sangat lembut. Menggabarkan kepribadian dia yg sangat lembut. Selama ini Shin sudah benar-benar menyia-nyiakan wanita ini. Di dekapnya Akaihime dengan erat seakan tidak mau kehilangan Akaihime, sama dengan Shin, Akaihime pun memeluk shin dengan erat dia tidak mau shin pergi lagi, selama ini Shin susah sekali di jangkau, akhirnya dia dapat menjangkau shin juga.
Akaihime pun tersenyum bahagia, sama juga dengan shin sekarang tidak ada yang menjadi bayangan dan membayangi seseorang yang seharusnya tidak ada. Bukan, bukan tidak ada, maksudnya tidak ada lagi dikehidupan mereka, dia hanya ada di kehidupan di masalalu. Ini adalah awal dari perjalanan cinta mereka.

Tanpa mereka sadar, bayangan wanita bergaun panjang berambut pirang melihat mereka terus dan berkata “aishiteru shin. Berbahagialah kau dengan Akaihime, Akaihime bisa membahagiakanmu. Sayonara shin-chan~” dan wanita itu pun menghilang entah kemana.

Owariiiii!!!
Fyuh akhirnya selesai juga, setelah sekian lamanya selesai juga. Maaaf kalau ffku membosankan dan sangat tidak bermutu. Maklum saja, aku kan pemula, hehe
Yosh! Sankyuu yang udah mau menunggu dan setia membaca ff tidak berguna ini....
-04022012-
Edit -15112012-
Akhir kata, terimakasih dan review/komen yaaa^^
Sampai jumpa di ff ku selanjutnyaaa~ Jaaa~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar