Minggu, 03 Februari 2013

fic wasureinade kudasai chap 1


Hello Minna-sann, ini adalah fanfic pertama ku, maaf klo jelek, maklumlah baru formula, hehe, tolong kasih saran yah?, hemmm, gausah banyak basa basi deh langsung aja yuks?
Douzou...
.
.

Sayang makanan sudah siap” kata seorang wanita dari luar
Iya sebentar lagi selesai” kataku sambil merapihkan laptop dan menuju ruang makan. Kulihat wanita itu benar-benar seperti DIA, mirip sekali. Aku menjadikan wanita yang sedang kutatap itu seperti bayangan DIA, semua ini berawal dari
.
.
.
WASURE NAI DE KUDUSAI © RIKA TAKAKI KAMENASHI A.K.A RIKA KHAIRANA
Hey!say!JUMP © Johnnys Jimusho belong Kami-sama and their parent
Shintaro Morimoto, Reia Nakamura, Kento Kadoi, Kei Kurita dan Yuuya Ootsuka
.
.
WARNING : RPF (Real Person Fanfic), OOC, OC, miss-typo, EYD yang tidak sesuai, dan kekurangan lainnya.
.
.
.
Dont like?
Don’t read and flame!
THANK YOU
.
.
.

Part 1
“Non, bangun non” kata seorang perempuan paruh baya, sambil mengetuk pintu kamar. Berkali-kali diketuknya pintu kamar tersebut. Tapi, belum ada respon dari sang pemilik kamar. Baru ketukan ketiga, terdengar suara anak perempuan yang mensahuti ketukan kamar tersebut.
Males!” teriak anak perempuan itu. Hah? Males? Hei! Seharusnya kamu bersyukur masih bisa bersekolah. Coba kamu tengok ke pinggiran kota. Masih banyak anak-anak yang tidak bisa bersekolah.
Tapi non Udah siang, nanti sekolahnya terlambat” kata wanita paruh baya itu yang sekarang kita ketahui bernama bi Inah.
Kenapa bi? Gak mau bangun tuh anak?” kata seorang pemuda berambut coklat yang entah darimana asalnya itu. Bi Inah menoleh ke pemuda yang berdiri di belakangnya itu.
Iya den.  Itu si non katanya males, aduh gimana nih den? Nanti bibi diomelin tuan and nyonyah” kata bi Nha cemas.
Yaudah biar saya aja bi yang bangunin tuh anak,” usul pemuda itu.
Tapi den?” kata bi nha tambah cemas.
Udah biarin saya aja” paksa pemuda itu.
Akhirnya bi Nha pun mengalah dan kembali kedapur. Dalam hitungan jari,  akhirnya pemuda itu mengetuk pintu berwarna merah maroon itu dengan sangat kerasnya. Rusak dah tuh pintu. Tok… Tok… Tok…
ADE BANGUN GA!!! Nanti abang bilangin mamih papih loh?” ancam pemuda itu. Huh, beraninya main ngacem. Payah sekali pemuda ini. Benar-benar payah.
BILANG AJA! GAK TAKUT!!!teriak perempuan itu tak kalah kencang dari dalam kamar.
Masa gitu? Ayo cepetan sekolah, nanti COKLAT  dari Swiss gak bakal abang kasih loh!” ancam pemuda itu.
Akhirnya pintu kebuka, keluarlah seorang gadis imut nan manis *narsis bgt nih org* Bisa dilihat rambutnya yang berwarna kuning emas itu sedikit acak-acakan.
Iya aku sekolah, tapi kasih yah coklatnya ya?” kata gadis itu sambil tersenyum manja. Pemuda itu tersenyuma lebar.
Iya beneran, cepetan mandi langsung kemeja makan. Nanti telat!” kata pemuda itu dengan bijak lalu melangkah pergi meninggalkan anak perempuan itu.
Hai,” jawab gadis itu dengan semangat dan langsung masuk kekamar menuju kamar mandi.
Rika POV
Aku melangkah menuju ruang makan dengan semangat, tadinya gak semangat sekolah, tapi karena anceman si abang gila itu akhirnya aku semangat sekali berangkat sekolah :D hehe. Kulihat di ruang makan telah ada mamih ku nancantik udah siap mau berangkat ke hollywood untuk melakukan syooting film, kulihat lagi papihku nan ganteng sudah rapi menuju studio untuk melakukan rekaman dan terakhir kulihat abangku paling jelek se-dunia+berantakan lagi makan, aku duduk disebelah dia.
“Hemmm, My honey…  Mamih mungkin gak pulang selama sebulan, kamu tau kan mamih tuh mau syooting? Trus nurut sama abang and papih mu ya? kata mamihku.
Hai mih” jawabku malas. Bawel banget sih mamih, tanpa perlu mamih bilang, aku sudah tau. Mami udah sering bilang kayak begitu. Gak ada kalimat yang lain gitu. Bosen dengernya-.-
Oh, ya.  Mungkin papih pulangnya hari rabu. Jadi kalian gak boleh sembarangan keluar oke? Yuya jaga ademu” nasehat papih.
Hai” jawab abang Yuya. Matanya tetap fokus pada makanan di depannya.
Oke mamih berangkat dulu ya? Kalian jangan bandel, Yuya jaga ademu. Rika nurut apa kata abangmu?” kata mamih sambil mencium kami berdua.
Papih juga,”kata papih sambil mencium kami berdua.
Oke ayo kita berangkat” ajak abangku setelah mamih dan papihku tak terlihat lagi di ruang makan. Adoh bete banget tiap hari dirumah cuman bertiga, aku, abang, and bi Nha. Huahhh \>.</
Oh, ya kita belum kenalan nama ku Rika Goergia Kamenashi, aku lahir di Bekasisalah satu nama kota di Indonesiatanggal 25 mei 1997. Kata mamihku, waktu aku lahir mamih sedang nemenin papih konser di Bekasi, Indonesia. Makanya, aku lahir di Indonesia dan sempet tinggal di Bekasi selama 2 tahun,terus aku pindah lagi ke Bali selama 2 tahun, terus aku pindah lagi ke Amerika selama 2 tahun, dan akhirnya aku menetap di Jepang, umurku sekarang 16 tahun.
 Aku baru masuk HORIKOSHI GAKUEN, itu loh sekolah khusus artis, orang kaya, and orang-orang pintar, aku kelas 1-D aku masuk kelas artis, aku bingung aku kan bukan artis cuman anak and ade dari artis.
 Kata orang aku itu oragnya imut bin manis, rambutku panjang keriting gantung berwarna kuningmas alias pirang, bola mataku merah asli loh, bukan lensa. Tinggiku 158, ahh aku pendek, ingin rasanya memiliki badan yang tinggi. Kalo kata sahabatku, aku orangnya baik kadang bawel, kadang judes, kadang nyebelin, kandang suka diem mendadak, terus katanya aku tuh kalau punya masalah, pasti diem seharian gamau ngomong sama sekali.
 Trus katanya aku tuh orangnya gak tegaan sama orang. Oh, ya kita belum kenalan ama My family, mamihku adalah Dakota Fanning kamenashi, dia adalah artis Hollywood itu loh artis yang pernah main film Twilight Saga, yang jadi keluarga Voltri. Papihku adalah Kazuya Kamenashi, dia adalah salah satu member KAT-TUN, aku bingung kenapa mamih dan papih bisa menikah yah? Umur mereka kan beda jauh banget, oh ya terakhir adalah abangku terjelek+terese sedunia *ditabok yuya* adalah Yuya Takaki Kamenashi dia adalah member dari boyband HEY! SAY! JUMP, tuh kan! Keluargaku artis tapi, aku sendiri bukan artis L huwaa... gak adil banget kan?.
- Di Sekolah -
Akhirnya nyampe juga, bete banget duduk di samping orang rese, kerjaannya ceramah mulu. Hh Seharusnya bang Yuya jadi penceramah aja ya? Daripada jadi artis. Gak pantes banget. Aku pun, segera turun dari mobil tidak lupa pamit sama abangku yang jelek itu *ditabok yuya*
“De, nanti abang jemput jam berapa?” tanya abang yuya
Gak tau, nanti ade sms deh” jawabku. Tiba-tiba ada yang memanggil namaku dengan suara yang amat melengking.
Rika-channn~Rika-chaannnn!!!” kata suara itu. Aku pun, menengok kesana-sini mencari asal suara itu. Hasilnya nihil. Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang, aku yakin pasti itu Shin-chan.  Saat aku menoleh ke belakang tebakkanku benar, dia adalah Shin-chan.
Rika-chan, tumben datengnya telat?” kata Shin sambil memelukku, ini orang kebiasaan banget sih, meluk orang sembarangan -.- ahh gatau apa? Gue tuh risih banget -.-
Ah, iya nih si abang lelet banget bangunnya” kataku bohong sambil melepaskan diri dari pelukan Shin.
Enak aja nyalahin orang, udah jelas-jelas lu de yang lelet” kata abangku sambil marah-marah gak jelas.
Apa sih lu bang? Udah sana lu pulang!” kataku kesel. Shin hanya memasang wajah bingung, akhirnya si abang pulang juga. Alhamdulillah...
Oh, ya kita belum kenalan ama sahabatku yang sekarang ada di sebelahku. Namanya Shintaro Morimoto, pasti kenal kan? Secara dia artis. Aniki dia juga artis, apalagi anikinya dia sahabatnya abang ku, salah satu member HSJ.  Dia itu orangnya lebay banget kalau sama aku, suka meluk-meluk, megang-megang tangan aku, ngelus-ngelus rambutku.
 Sebenrnya aku risih banget, tapi aku ga berani ngomong sama dia, takut tersinggung.  Dia itu sahabatku dari aku SD tapi, aku bingung kata orang, dia tuh orangnya rusuh, nyebelin, judes, tapi kalau menurutku dia baik kok!
Rela berkorban demi sahabat, orangnya lucu, asik pula. Ada yang bilang, kalau dia tuh suka sama aku. Tapi menurutku engga ah, soalnya dia bilang sama aku, dia lagi suka sama fansnya.  Aku manggil dia dengan sebutan “Shin-chan”, Shin suka marah kalau aku panggil dengan sebutan itu, katanya kaya anak kecil, trus takut disangka Shin-chan hahaha...
Teng... Teng... Teng... bel masuk pun,  berbunyi dengan melengkingnya. Cepat-cepat aku segera melangkah ke kelasku. Bisa gawat kalau terlambat.
- Di Kelas -
Hari ini pelajaran tentang entertaiment. Bete banget! Pasti tuh guru nyindir gue deh-.- ahh... coba aja gue artis, pasti tuh guru nyebelin gak bakal nyindir gue  -.- ah mamih and papih sih segala gak ngebolehin gue ikut ke Hollywood atau pun jadi artis, katanya belum cukup umur terus takut ada gosip yang engga-engga, ahh lebay banget sih mereka-.-
Normal POV
Di kelas 1-D ribut sekali tapi, ada satu orang  yang diam saja dan menundukkan kepalannya ke meja dari tadi, entah dia tidur ato sedang memikirkan sesuatu. Hanya Tuhan yang tahu. Kita sebagai manusia hanya bisa menerka-nerka saja.
Ohayo minna-san, sapa perempuan kira-kira umurnya 35-36 an deh, lupa saya *loh?*
“Ohayo Ashiya-sensei” jawab anak murid-murid. Oh ternyata namanya Ashiya-sensie toh *autornya gila*
Oke anak-anak. Bagaimana perkembangan job kalian? Apakah meningkat ato menurun?”
Meningkat dengan pesat sensie! Makin banyak tawaran main film and dorama-dorama sensie” jawab seorang gadis berambut panjang berwarna hitam yang kira-kira tingginya hanya 158 cm, ya… sepantar dengan Rika-lah.
Benarkah itu Matsumoto-san?”
Haiiii ashiya-sensei, tunggu aja di NHK pasti ada dorama yang jadi peran utamannya saya sensie” jawab Matsumoto Mio, yang lebih di kenal sebagai “CHERRY”.
 Cherry adalah sahabatnya Rika juga, tapi dia bukan sahabatnya Shintaro. Kedua orang tua Cherry adalah artis. Ayahnya adalah Matsumoto Jun yang merupakan member dari boyband Arashi dan ibunya adalah Inoue Mao yang merupakan artis yang namanya sudah dikenal dimana-mana. Cherry memiliki kebiasaan yang menurut Rika aneh.
Jika dia datang dan pulang sekolah, dia selalu saja menyamar. Rambut panjang berwarna hitamnya itu selalu ditutupi dengan wig pendek berwarna hitam. Tak lupa dia juga mengenakan kacamata tanpa frame. Yah, jika diliat sekilas Cherry seperti laki-laki.
Oke sensie tunggu” jawab Ashiya-sensei sambil tersenyum.
“KAMENASHI-SAN bagaimana? Sudah ada tawaran untuk jadi artis?” tanya Ashiya-sensie dengan sinisnya. Huh, nih guru kayaknya suka banget nyidir salah satu muridnya ini. Disumpahin gak akan nikah-nikah baru tau rasa.
Ah, ano” jawab Rika bingung mencari alasan yang tepat.
Aahh~ Sepertinya belum ada tawaran yah? Kamu siap-siap aja di depak dari kelas ini menuju kelas yang isinya bukan artis kalau tidak ada tawaran juga!” ancam Ashiya-sensie disusul dengan senyuman sinisnya, beuhh perih banget tuh kata-katanya ashiya-sensie mendengar perkataannya Ashiya-sensie itu banyak anak murid di kelas 1-D perihatin dengan rika.
Rika POV
Ahhh, nyebelin banget sih tuh guru? Ahhhh, tuh kan bener lagi-lagi disindir. Ahhhh… mendingan pindah sekolah dari pada masuk sekolah yang ada gurunya kaya nenek lamper gak laku dasar perawan tua-.- rasanya aku mau nangis setiap inget kata-kata yang dia barusan (T.T)
“Kamenashi-san, Morimoto-kun, saya dengar kamu berdua pacaran yah?” tanya si nenek-nenek lampir dengan sok taunya.
Kata siapa? Orang kita sahabatan kok!” jawabku dengan sinisnya. Bahkan lebih sinis dari Ashiya-sensei.
Biasa aja dong ngomongnya! Ga usah nyari ribut gitu kaleee…” jawab Ashiya-sensie kesel. Bodo amad mau dia kesel kek, marah kek, sabodo teuing, siapa suruh sok tau banget. Gue kutuk jadi monyet baru tau rasa lu…
Gomen ne, sensie saya memang begini kalo ngejawab pertanyaan orang” kataku yang mungkin menurutnya menyebalkan. Kulihat Ashiya-sensei hanya bisa berdecak pelan.
Teng… Teng… Teng… Akhirnya pelajaran ini berakhir juga. Dengan begitu aku bisa terbebas dari nenek lampir, gak laku, sok tau, dan nyeblin! Hah… Rasanya ingin sekali tuh guru cepet-cepet wassalam alias mati!
Shin POV
Oke minna-san…  Karena bel pergantian pelajaran sudah berbunyi jadi, ibu akhiri pelajaran hari ini. Dan oh, ya minggu depan tes tertulis ya minna-san. Jangan lupa, asalammualaikum…” kata si Ashyia-sensie, sumpah tuh guru bener bener nyebelin pasti Rika-chan lagi sedih deh! Kasian banget si Rika-chan, aku memutuskan nyamperin ke bangku Rika-chan untuk menanyakan keadaannya dia sekarang ini.
“Rika-chan kau tidak apa-apa kan?” tanyaku sambil ngelus-ngelus rambut kuning emasnya yang keriting gantung ini.
” tidak ada jawaban dari Rika-chan, ahh dasar Rika-chan kebiasaan banget>.<
Rika-chan?” tanya ku sekali lagi.
Masih tak ada jawaban. Ih, Rika-chan kenapa sih? Bikin orang penasaran saja,
“Rika-chan jangan kaya gini dong…!!!” dengan refleks aku memeluk dia. Entah mengapa aku sedih ngeliat dia diam aja.
.
.
.
Kenapa bajuku basah ya? Jangan-jangan Rika-chan nangis? Segera kulepaskan pelukkanku dari dirinya untuk mengetahui, apakah benar dia nangis? Dan ternyata benar dia nangis. Ya ampun… Rasanya nyesek sekali ngeliat dia nangis Ya Allah… Nyesek dada saya…
Hikshikshikss” tangis Rika-chan sambil mengusap air matanya.
Kuusap air matanya lalu kupegang wajahnya kulihat matanya lekat-lekat “Rika-chan… Udah dong  jangan nangis… Biarin aja tuh nenek lampir gila gak laku sok tau itu ngomong yang engga-engga. Mungkin, dia hanya berkata seperti itu biar kamu jadi artis” kataku berusaha menghibur Rika-chan.
Hiks demo hikshiks aku hiks…hiks”jawab Rika-chan  terbata-bata,  aku sedih sekali rasanya mau ikutan nangis T.T andai diriku perempuan, mungkin sekarang ini aku sudah menangis.
Woy!” kata Cherry ngagetin. Emang sialan tuh Cherry ngagetin orang mulu. Andai saja jika ayahnya ini bukan seorang Matsumoto Jun, sudah kubunuh dia.
Ah, elu mah… Gak tau apa orang lagi sedih?” kataku kesal kepada Cherry. Mendengarnya Cherry langsung merubah mimik mukanya. Hah, dia memang jago sekali berakting. Ya, harus kuakui. Aktingnya dia memang bagus.
Gomen… Gue gak tau. Eh, Rika-chan kenapa nangis?” tanyanya sambil melihat ke arah Rika-chan yang tengah menyeka sisa-sisa air matanya.
Ano… Gak apa apa kok!” jawab Rika sambil berusaha untuk tersenyum. Aduh Cherry… Loe tuh pinter apa bego sih? Udah tau si Rika-chan nangis gara-gara tuh nenek lampir.
Eh, kalian gak ganti baju? Sekarang kan olahraga” katanya
“Ah, aku sakit. Jadinya gak olahraga dulu…” jawab Rika-chan. Huh, pinter banget nih anak bohongnya.
Oh, Rika-chan lagi sakit. Nah, kalo lo ?” tanya Cherry kepada ku
Ah, gue nemenin Rika-chan” jawabku
“Yee… Gak boleh!!! Olahraga lo!” kata Cherry sambil mukul kepalaku, sialan banget ni anak. Main mukul kepala orang. Kepala gue udah di fitrahin ama Bang Haji Roma Irama nih!!! Dosa tau gak sih??!!
Udah sana lo pergi. Lo mau olahraga kan?” usirku. Cherry langsung cemberut.
Ye… malah gak mau. Eh, lo pada jangan pacaran mulu nanti masuk ruang kepala sekolah lagi loh…” kata Cherry. Lagi pula siapa juga yang pacaran? orang cuman sahabatan doang! Masa dibilang pacaran, jadi inget dua bulan yang lalu deh.
Flashback
Tengtong...
“Permisi diberitahukan kepada Kamenashi-san dan Morimoto-kun, segera keruang kepala sekolah arigatou” kata suara dari TU. Aku yang sedang berbincang-bincang dengan Rika-chan merasa heran. Kenapa kami berdua dipanggil? Perasaan kami berdua gak pernah berbuat yang macem-macem deh.
Ada apa ya? Kok kita dipanggil sih? Emang kita melakukan kesalahan apa?” tanya Rika-chan kepadaku. Aku hanya mengangkat bahuku.
Gak tau, yaudah kesana aja yuks” usulku sambil ngegandeng tangan rika-chan.
Di ruang kepala sekolah
Kuketuk pintu ruang kepala sekolah dengan perlahan.
Masuk” kata kepala sekolah dari dalam ruangan. Dan aku masuk diikuti oleh Rika-chan di belakangnku. Kulihat Pak Kepala Sekolah tengah duduk di mejanya.
Ada apa ya Oujo sensie?” tanyaku sopan kepada kepala sekolah.
Kalian berdua pacaran yah?” tanya kepala sekolah dengan frontalnya. Dan itu  membuatku dan Rika-chan kaget. Aku bingung banget kok ada gosip seperti itu? Dari mana datangnya?
“Iie” jawabkub singkat dan sopan.
Masa sih? Ini buktinya apa?” kata kepala sekolah sambil menunjukkan selembar foto. Aku terserentak, di foto itu isinya aku lagi pelukkan sama Rika-chan, siapa yang ngambil tuh foto? Pasti paparazzi.
“Ya kan? Kalian memang benar-benar PACARANKalian mau saya keluarkan?” ancam kepala sekolah dengan penekan pada kata pacaran.
Tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu dan ternyata itu Mr. Kamenashi dan oppa Johnny! Tamatlah riwayatku. Mungkin setelah ini nyawaku akan segera minggat dari jasadku. Ya Allah… ampunilah aku sebelum aku bertemu dengan-MU.
“Mr. Kamenashi dan Johnny-sama” kata kepala sekolah.
“Oh tuhan apa yang terjadi? Kenapa kami disuruh ke sekolah? Rika-chan apa yang kamu lakukan?” tanya Mr. kamenashi
“Morimoto-kun!!!” bentak oppa johnny yg membuat kami semua jantungan. Kulihat Rika-chan sudah mulai menangis dalam pelukan Mr. Kamenashi dan aku hanya bisa menundukkan kepala dalam-dalam. Kami-sama apakah ini takdir dari akhir hidupku? Tidak ini bisa terselesaikan, kenyataanya aku dan Rika-chan tidak pacaran.
Begini… Rika Goergia Kamenashi dan Shintaro Morimoto berpacaran” kata kepala sekolah sambil menunjukkan foto tersebut.
“NO way! Mereka hanya sahabatan!” kata Mr. Kamenashi syukurlah dia percaya tapi bagaimana dengan opah Johnny? Aku melirik ke arah opah Johnny yang tak jauh dariku.
Iya benar apa kata Kamenashi-san, merekas cuman sahabatan!” kata oppa Johnny. Itu membuatku terkejut bukan main. Tidak biasanya dia berbicara seperti itu! Apakah opah Johnny sedang kerasukan malaikat? Atau hati nuraninya sedang bicara? Alhamdulillah deh kalau pintu nuraninya sudah terbuka.
Tapi, ini buktinya?” kata kepala sekolah ngotot
Emangnya kalau sahabatan gak boleh pelukan apa? Itu jelas banget kalau Rika-chan lagi nangis dan Morimoto-kun sedang menenangkan Rika-chan! Emangnya tidak boleh?” bela Mr. Kamenashi dengan nada yang dinaikan entah berapa oktav.
Iya benar apa yang dikatan Mr. Kamenashi. Itu pas Rika-chan lagi nangis” kataku membenarkan, tapi emang kenyataannya begitu sih.
Jelaskan semuanya? Dan kita boleh keluar?” tanya oppa Johnny
Kulihat kepala sekolah mulai bingung “Hai, silahkan keluar” kata kepala sekolah. Hatiku sekarang lega sekali… Untung saja ada Mr. Kamenashi. Thank you Mr. Kamenashi… Lope lope sekarung eh gak, dua karung deh buat dirimu tercinta~hohoho…
Flash back end
Bodo! Kita gak pacaran ini!” kataku ketus. Cherry hanya mengembungkan pipinya itu “Lo sendiri kayak gak pacaran aja!” Mendengar apa yang aku katakan sontak membuat Cherry terkejut. Wajahnya kini sontak merah padam bagaikan buah apel “Ka-kata siapa gue punya pacar? Gue gak punya pacar!” elaknya.
Aku menyeringai. Haha… Cherry… Cherry… Emang gue gak tau apa kalau lo itu diem-diem pacaran ama temen aniki gue yang terkenal dengan gigi kelincinya itu. Kalian pasti sudah tahu kan? Jadi, aku tak perlu repot-repot memberi tahukan kalian. Itu hanya membuang waktu! Ingat Time is Money~~~
Uso~Gue tau lo pacaran ama Chinen Yuuri kan?” Wajah Cherry kini tambah memerah. Bahkan lebih merah dari sebelumnya. Haha… Ternyata membalas dendam itu mengasyikan juga! Aku tertawa pelan. Rasain lo Cherry! Makannya jangan nuduh orang dulu kalau belum tau apa-apa.
“Au ah! Gue mau ke lapangan!” Dengan kesal dia melangkah pergi meninggalkan kelas.
Normal POV
Teng… Teng… Teng… Akhirnya bel tanda pulang sekolah punya berbunyi. Rika terlihat sedang menunggu seseorang. Dia  terlihat bete sekali ditambah pucat.  Di sisi lain Reia Nakamura sedang mengobrol dengan Shintaro Morimoto, dan disisi lain terlihat Cherry sedang mau masuk mobil. Dia terlihat seperti laki-laki, rambutnya yang panjang kini harus berganti menjadi rambut pendek. Huh, kebiasaan banget deh.
Rika pov
Adoh abang kok lama banget sih? Udah berapa jam gue nunggu gak dateng-dateng juga! Awas aja tuh orang kalau lupa jemput gue! Gue aduin ke mamih papih pokoknya! Oi!” Tiba-tiba saja Shin menepuk pundakku. Aku menoleh ke arahnya dengan tampang bete “Nani?” tanyaku.
Kulihat dia tersenyum, “Pulang bareng yuk?” ajaknya. Aku menggelengkan kepalaku pelan “Iie, aku lagi menunggu Abang Yuya” ucapku. Tiba-tiba saja hape ku berdering. Ternyata ada SMS dari Abang Yuya.

From : abang yuya
De, kamu pulang bareng Shin ya? Klo ga kamu minta anterinSshin ke studio hsj aja, abang lagi latihan nih! ada om Johnny, gomen ne ya adeku trcinta

Abangmu tersayang :*

Ish, si abang rese banget sih. Masa harus pulang bareng Shin sih? Hah karena keadaannya lagi emergency, mau gak mau harus pulang bareng Shin deh… Huff… Shin, kamu bisa anterin aku ke studio HSJ ga?” tanyaku kepada Shin. Semoga aja dia mau nganterin diriku ke studio HSJ.
Bisa. Ayo naik!” Shin menepuk jok belakang motornya itu. Mau gak mau aku naik ke atas motornya. Setelah aku naik, Shin langsung memberiku helm berwarna putih.
Ayo kita berangkat, pegangan yah?” kata Shin lalu dengan seenak jidatnya. Dia langsung ngebut. Sontak itu membuatku harus memeluknya. Hh… Pasti nyari kesempatan dalam kelegaan eh salah kesempitan!!!
.
.
.
Alhamdulillah, akhirnya nyampe studio HSJ. Puji syukur aku pajatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas nikmatnya, aku masih bisa bernapas sampai detik ini juga. Dasar Shin! Bawa motor ngebutnya udah kayak orang yang kesurupan!! Hiy, ogah ah naik motor lagi ama dia. Bisa-bisa diriku akan berakhir dalam liang kubur. Hiy…!!!!
Makasih ya Shin, kamu mau ikutan masuk ga?” kataku sambil memberi helm miliknya itu.
Gak usah, aku mau ketemu cewe dulu yah” katanya.
Siapa? Fansmu itu? Apakah kalian udah pacaran?” tanyaku senang.
Stttt, pelankan suaramu! Nanti klo ada yang denger gimana!” kata shin sambil menutup mulutku.
Gomen ne aku lupa, berarti bener kamu udahjadian yah? Peje donk” kataku. Hh, pasti enggak akan di kasih. Dia kan pelit kalo udah masalah uang.
Enggak.  Ya udah yah. Aku pergi dulu ya? Jaa~” kata Shin sambil mengelus rambutku. Aelah kebiasaan banget deh ni anak. Risih tau…
Aku asal masuk aja kedalam, aku bingung ruangannya yang mana dan gak lama aku celingak-celingukan seperti orang baka. Akhirnya keluar juga seorang cowok yang tak ku kenal. Kulihat wajahnya… Kyaaa kawaiiii buangettt  Aduh jadi berdebar-debar, eh… dia nyamperin aku? Oh no way, gimana nih? Jantungku rasanya pengen MELEDAK! XD  “Nyari siapa ?” tanya orang ini.
Oh Kami-sama, ini orang kawaii bin kakoii  siapakah dia? Ku ingin tahu namanya.
Bersambung...
Gimana? Jelek yah? Gomenne yah? Soalnya aku gabisa bikin ff hhehe, makasih yg udh mau baca, silahkan koment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar