Minggu, 12 Mei 2013

Fanfic : prince and me!

         PERJODOHAN ? apa itu? Yang ku tau adalah, ketika seseorang di paksa menikah sama kedua orang tuanya dan calonnya adalah pilihan orang tuanya, padahal dia sendiri gamau menikah sama calon pilihan orang tuanya. Mending kalo pilihan orang tua, kita sifatnya baik pada kita, dan orang tua kita, dan menuntun kita kejalan yang benar, lah kalau pilihannya salah? Baik sama orang tua kita, tapi jahat sama kita? Mati aja lo di pukulin tiap hari, sorry yah gue gamau di JODOHIN. Awas aja kalo sampe emak and babeh gue, ngejodohin gue, mendingan kabur dah....
.
.
.
PRINCE AND ME © RIKA KHAIRANA
.
.
.
WARNING : RPF, OCC, OC, bahasa tidak baku, Miss-tyopo, EYD yang tidak sesuai dan kekurangan lainnya.
.
.
.
Cerita ini diadaptasi dari drama PRINCESS HOUR
.
.
.
Dont like?
Don’t read and don’t flame!
Thank you
.
.
.
Chap 1 : meet the prince
“hei, kalo kalian tidak bayar utang kalian, rumah ini akan kami sita!”
“Oh tuhan... jangan..., beri kami waktu, nanti akan segera kami bayar!”
“Ahh, tidak bisa! Harus sekarang! Keluar dari rumah ini!”
“Tolong jangan..., nanti kami tinggal dimana?”
“Terserah kalian! Bukan urusan kami!”
“HEY!”
“Apa kau? Anak kecil, berani sama kami?”
“Ah? Iie”
“KELUAR SEKARANG!”
“Haiii”


“Papih, sekarang kita mau tinggal dimana?” kata seorang anak perempuan sambil ngerengek,
“Papih juga gak tau sayang,”
“Ahh, pokonya aku gak mau tinggal di apaterment yang kecil, maunya yang besar!”
“SHITA, kamu apa-apaan sih?” bentak seorang wanita, yang bisa dibilang ibunya
“Demo demo,” kata shita manja.
“Ah lu de, ngapain sih? Udah tau kita lagi susah, gak ngerti banget” kata seorang laki-laki kira-kira umurnya lebih tua dari pada shita.
“Denger tuh apa kata abangmu!” kata mamihnya.
“Sudah-sudah kalian jangan ribut mulu,papih pusing nih! Shita-chan, iya nanti kita tinggal diapaterment yang besar.”
“PAPIH!”
“Sudahlah mamih, nanti papih bakalan nyari pekerjaan baru kok.”
.
.
.
1 bulan kemudian
Shita pov
Huammm masih ngantuk, tapi syukurlah papih mau nurutin permintaanku. Tiba-tiba terdengar suara mamih “shita-chan cepat makan, makanan sudah siap.”
“haii” jawabku, aku pun turun kebawah, untuk makan yeah semoga makanannya enakkk... makannn iam cominggg............


Di ruang tamu
Kulihat meja makan, makanannya cuman sedikit, dan isinya itu onigiri, dan sup miso, ahh itu mah makanannya si abang, huft....
“mom, masa makan ini doank sih?” tanya ku kecewa
“iyalah! Kita harus hemat!” jawab mamihku kesal, ih mamih gak tau apa? kalau aku gak suka itu makanan...
“ahh demoo aku gak suka!” ucapku manja.
“SHITA! Makan aja sih, kalo makan ga boleh milih-milih!” gila mamih tega bgt masa ngebentak gue sih? Ahh gue gamau makan!!!
“nandesu ka Shita-chan?” tanya papih
“Iie.” jawabku singkat
“lantas kenapa gak dimakan?”
“lagi diet”
“SHITA! MAKAN!”kata mamih sambil melotot, ih mamih kenapa sih? Marah-marah mulu? Ah mau gamau harus makan deh

Ohya kita belum kenalan, kenalin namaku Shita Fanning Kamenashi, nama mamih ku Dakota Fanning Kamenashi, nama papihku Kazuya Kamenashi, nama abangku Yuya Takaki Kamenashi. Umurku 17 tahun aku sekolah di Tokyo Senior High School, jurusan Lukis. Sebenernya lebih tepatnya kesenenian tapi diriku masuk di kelas Lukis dan kerajinan tangan, dikelas ini tidak ada sama sekali musik, yang ada hanya Lukis dan Prakarya. Di sekolahku banyak sekali jurusan, tapi yg ku mampu masuk yah cuman kelas ini. Fisikku mungil, pendek dan chubby. Rambutku pajang berwarna kuningmas alias pirang. Aku lahir di korea selatan tepatnya dikota seoul, dan sekarang aku tinggal di jepang, karna jepang adalah kampung halamanku. Aku belasteran Amerika-jepang, mamihku org amerika, papihku org jepang. Tadinya hidup kami serba berlebihan, tapi setelah perusahaan papihku kena masalah, sampai mencapai kebankrutan, akhirnya hidup kami serba kekurangan. Kata orang sifatku, manja dan buruk, tapi menurutku tidak, aku rajin menabung dan selalu meneraktir temen-temen ku. Entah mengapa selama kami jatuh miskin, sifat mamih beda sekali. Dia lebih sering ngomel-ngomel, entahlah apa yg terjadi kepada dia. tapi kan sekarang papih dan abang sudah mendapatkan pekerjaan yah walaupun gajinya kecil, yah harus patut disyukuri, seharusnya abangku melanjutkan kuliahnya tapi entah mengapa dia berhenti sekolah, dan lebih memilih berkerja. Dan entah mengapa hutang-hutang keluarga kami makin banyak, emang kurang yah? Rumah sebesar itu dan segala perlengakapan serba gelamor dan serba mahal ? ah mana tiap hari kami dimintain duit mulu.

Di jalan menuju sekolah
Sebenernya aku males sekali masuk sekolah, takut dihindari sama temen-temen, dan aku malah di bully. Oh kami-sama tolonglah hamba mu, jangan lah engkau tega kepada hamba. Disepanjang jalan aku was-was takut ada yang melihatku walaupun sudah menyamar.
“Shita-san?” mampus gue, ada yg manggil, siapa itu? Oh kami-sama helpme!
“Shita-san kan?” tanya orang itu
“no, I’m not Shita, who shita?, aku tidak kenal, sorry.” jawabku bohong, iyalah kalau enggak bohong nanti dia tau lagi yang sebenernya.
“ah masa sih? Kamu shita kan?”
“bukan, maaf mungkin anda salah, muka saya memang pasaran,” jawabku was-was. Oh kami-sama semoga orang itu percaya. Ya semoga.
“ah masa lantas nama anda siapa?” tanya orang itu heran. Mampu lu!
“my name?”
“hai”
“my name is is is” came on shita pikirkan nama yg bagus,, aha ketemu “my name is Tiara”
“Tiara? Really?
“ya,my name is Tiara, i’m from germany.”
“oh kalo begitu, sorry saya salah orang.”
“its oke not problem, saya sudah sering ketemu kok orang seperti anda, salah orang.” dan tuh org pun mengangguk,tapi sebenernya tuh org siapa ya? Kok gue gak kenal ?

Di sekolah
“ehhh, katanya pangeran Shintaro mulai hari ini akan sekolah disini.” kata seorang anak laki-laki yang tidak ku kenal, adoh heboh bgt sih? Baru kek pangeran, belum raja kan? Huft lebay deh.
“hontou ni?”
“haii, ayo liat kebawah”
Ahh lebay lu semua, gue aja biasa aja, gak tertarik sama pangeran tertariknya sama pengusaha.
“shita-chan liat deh, pangeran shin ganteng bgt,” kata temen baik ku, namanya  Saori Fujiwara
“Gak tertarik.” Jawabku datar. Serius deh aku gak tertarik sama sekali sama itu pangeran. Seperti yang tadi aku bilang aku tertariknya sama pengusaha.
“ah masa sih? Ayo liatt” kata Saori sambil menarik ku, pertama kali ngeliat pangeran shin biasa saja, tidak ada yg menarik, dia malah seperti layaknya warga biasa, tidak terlihat sebagai pangeran
“gantengkan?”
“biasa aja Saori cakepan juga Prince Seung Ho”
“ahh, tapi kan prince Seung Ho udh kawin, klo prince Shin kan belum kawin”
“sudahlah Saori-chan mungkin Shita-chan tidak tertarik sama pangeran Shin.” kata seseorang dari belakang serentak aku dan Saori pun nengok kebelakang ternyata dia adalah Karen Himawari, dia adalah temenku dan Saori, kita adalah S2K , kita termasuk cewe-cewe paling tenar di sekolah ini, dari semua jurusan pada kenal sama kita, entah mengapa kita bisa jadi ternar, kata oramg sih kita itu cantik, pintar melukis, baik, dan tajir pula, tapi apakah mereka tau kalo aku sudah jatuh miskin. Kalo Saori sifatnya sedikit lebay, manja dan kadang kaya orang gila, dan dia juga baik, kalo Karen dia itu baik bgt, mandiri bgt, dan berwibawa bgt dan pinter bgt, pantas saja banyak yg suka pada karen, nah kalo aku? Kalo Kata Saori dan Karen aku itu orgnya cantik bgt, baik, manja, otakku dan Saori sama aja, cetek, tapi gini-gini diriku bisa menguasai 5 bahasa, yaitu korea, inggris, indonesia dan jerman, termasuk jepang *spik*, dan kalo masalah duit nomer 1, haha dan aku adalah mantannya Prince Yo Seung Ho dan dy mengajakku nikah, dan akhirnya dy di jodohin deh, sedangkan diriku tidak mau kawin muda, abis masa di ajak kawin pas masih SMP sih? Lulus keq belum masa udh mau kawin aja, padahal aku tuh cinta bgt sama dy,
“ah yokatta, berarti pangeran shin buat kita Karen-chan”
“yaudah ambil aja sana.” Ucapku dingin
“bener ya shita-chan? Awas loh, klo aku dapetin pangeran shin” kata saori mengancam
“yakin saori-chan?” tanya karen dingin.
“yakin lah karen-chan. Aku kan juga cantik”
“I hope you good luck.” kataku ke saori, dan saoripun tersenyum, tapi karen tidak, ah karen kebiasaan

Teng..tengg..tengg bel tanda masuk pun berbunyi

Tengg...tengg...tenggg bel istirahat
Hari ini aku piket pas jam istirahat, bete bgt deh, pas saat aku jalan ngebawa air pel-an, aku gak nyadar klo didepanku ada org, dan terjadilah aku menabrak org itu, adoh mampus lu shita, mana jasnya semuanya basah lagi adoh kami-sama helpme!
“Gomen ne.” kata ku sambil ngebersihin bajunya dy, tapi dy malah ngedorong aku dan memasang wajah penuh kebencian terhadapku, trus dy membuka jas dy dan melempar kepadaku dan langsung pergi. Nyebelin bgt sih lu, mentang-mentang pangeran. Ah lu klo bukan pangeran udh gue bunuh!
Normal pov
Shita yg lagi bad mood, gara-gara kejadian istirahat, pun di tambah kaget setelah dy pulang sekolah, org yg nagih uang kontrakan sedang mengobrak-abrik rumahnya, dan parahnya lagi disitu cuman ibunya donk, shita pun bertindak dengan menendang anunya preman. “rasain lo,” dan langsung berpaling ke ibunya “mamih gapapa kan?”
“haii shita mamih gapapa, kamu jga kan?”
“haii”
“eh, anak kecil sialan bgt lu, berani lu ama gue?”
“iya gue berani emgnya lo siapa sih? Belagu bgt!”
“lo gak tau gue preman pasar?”
“enggak!”
“wah, bos pedih bgt gue, klo digituin.” kata preman satunya lagi
“langsung pindah planet gue.” kata preman satunya lagi
“alah diem lu semua!”
“udah sana pulang lu, udh siang, waktunya makan!”
“eh bener tuh kata cewe itu, gue laper bos.”
“ah lu mah makan mulu.”
“ngapain ngobrol disini? Pulang aja sana!”

“ettdah, lo cewe tapi kok galak bgt sih?”
“bodo gue ini”
“ye kaga ada yang mau lu”
“siapa bilang?”
“barusan temen gue bilang”
“lo gak tau apa gue mantannya prince Yo Seung Ho , PANGERAN KOREA” kata shita, di akhir kata lebih ditekennin lagi.
“ah masa sih? gak percaya gue”
“terserah elo aja sih gue mah, lo klo ketemu PRINCE Yo Seung Ho, lo tanya kenal sama SHITA FANNING KAMENASHI gak? pasti dia kenal.”
“oh jadi nama lo shita toh” tiba-tiba ada seseorang yg muncul dari depan pagar
“ngapain lo kesini?”tanya shita tampang bingung, dan ternyata itu adalah shin, ‘ngapain dia kesini? Rajin amad, kenal aja kaga’ Pikir shita
“gak papa, gue cuman mau ngasih nih jas tolong cuci yg bersih klo perlu laundry.” ucap pangeran shin sambil ngelempar jas ke shita
“ih rajin bgt, eh lo kan org kaya tuh, apalagi lo pangeran kenapa ga beli baru aja sih?”
“suka-suka, ohya emg bener lo mantannya Yo seung ho?”
“iya, memangnya kenapa?”
“gak percaya”
“terserah”
“yang mulia pangeran shin ayo masuk kedalem, jgn di luar gak enak” kata ibunya shita sambil ngerangkul shin, dan shin pun akhirnya masuk, shita hanya kesel dan omongan dia tidak dihiraukan, dan akhirnya dia memutuskan buat ngobrol sama preman pasar gila itu, dan shita pun jadi akrab sama preman-preman itu, dan shita pun kenalan dengan preman2 itu, yg biasa di panggil bos namanya ikuta toma biasa di panggil tomtom, klo yang kerjaannya makan mulu namanya ryota hayato, dan yang tubuhnya mungil namanya hero, aslinya kang suep rahmad.
“Shita-chan, klo ada apa-apa bilang aja ama bos tomtom ya?” kata hero alias kang suep
“loh koq gue?”
“iyelah kan lo bosnya” jawab ryota
“hahah, iya bang, tenang aja,” kata shita
“shit, tapi ini serius loh” ucap kang suep meyankinkan shita
“haha,  tenang abang hero, aku masih bisa jaga diri kok”
“yakin ?” tanya tomtom khawatir
“yakin lah bang tomtom, ohya beresin donk rumah ku, gara-gara kalian nih” kata shita manja
“iya shita-chan” jawab 3 preman pasar secara serentak

Di dalam rumah
Terlihat banyak kebencian dari pandangan shin, entah lah mengapa shin sangat benci dengan shita, apa cuman masalah yg tdi pas istirahat? Tapi... entah lah,
“aduh yang mulia pangeran shin,jasnya ini kenapa? Gara-gara shita yah?”
“hn”
“aduh maaf banget yang mulia, ini shita emg kebiasaan klo jalan ga liat-liat”
“itu shita emg mainnya sama preman yah?” kata pangeran shin sambil menunjuk kearah shita dan 3 preman pasar yg sedang membereskan halaman sambil bercanda
“ah? Enggak kok, dy mah orgnya emg cepet  akrab, padahal tadi tuh dy lagi ribut sama tuh preman, tapi entah mengapa sekarang jadi bercanda gitu”
“oh gitu, ohya ini keluarga kamenashi kan?”
“iya memangnya kenapa?”
“gak papa, nama kakeknya shita, Odagiri kamenashi kan?”
“iya itu nama mertua saya, ada apa atuh yang mulia pangeran? Koq yang mulia pangeran bisa tau sih?”
“gak papa, cuman saya kesini dapat amanat dari Alm Paduka Raja mencari keluarga yg bernama Kamenashi”
“ohya? Amanat dari alm. Paduka Raja?”tanya Mrs Kamenashi, bingung
“haii”
“kalo boleh tau, amanat apa ya?”
“katanya suruh minta cincin yg dipegang oleh cucu perempuannya odagiri kamenashi”
“hah? Cincin? Cincin apa?” tanya mrs kamenashi tambah bingung,
“katanya sih peninggalannya mr odagiri kamenashi, ada gak?”
“aduh cincin apa? Si shita memang dapet cincin dari kakeknya”
“Yang bentuknya kaya naga yg sama kaya punya saya,” sambil menujjukan cincin yang dipakenya
“oh iya ini sama percis yang dikasih kakeknya shita”
“sekarang dimana?”
“itu di pake sama Shita” kata mrs kamenashi sambil nunjuk shita, dan shin pun keluar dari dalem rumah, di langsung menarik tangan shita memastikan klo cincin itu benar cincin yang di maksud Alm Paduka Raja, “ah apaan sih, lepasin” kata shita takut sambil ngelepasin tangannya dari tangan shin, shin pun menatap shita tajam sekali, shita tidak berani menatap shin, dan anehnya, 3 preman itu juga ciut. “ih itu kan cincin ku”
“minjem! Besok saya balikin!”
“mamih cincin shita mih,” kata shita sambil ngerengek dalam pelukan mamihnya
“shita, yang mulia pangeran mau minjem dulu, itu Amanat dari Alm Paduka Raja”
“eh? Demo demo demo” ucap shita manja
“sudahlah shita, ikhlaskan saja, besok di kembalikan kok”
“gak mau, eh shin sini balikin cincin saya” kata shita sambil ngerebut cincin yg di pegan shin, refleks tangannya shin langsung menghindar “saya minjem dulu! Besok di balikin ini penting! Sudah bertahun-tahun saya mencari cincin ini!”
Shita, mamihnya dan 3 org preman itu bingung sekali tidak mengerti maksudnya sang yang mulia pangeran “ano, maksudnya yang mulia? Kami tidak mengerti”
“oh, jadi ceritanya gini, waktu itu saya masih kelas 2SMP...
Flashback on
“yang mulia pangeran di minta bertemu dengan paduka Raja”
“haii” shin pun langsung jalan ke dinasty osaka tempat dimana yang mulia raja tinggal
.
.
.
“tolong kabarkan kedatangan saya”
“hai ojou-sama” kata dayang istana, dan dy segera masuk kedalam ruangan Paduka Raja


“Yang mulia Pangeran silahkan masuk, Paduka Raja telah menunggu”
“Hai, Arigatou Gozaimasu” jawab shin sambil membungkuk, diikuti oleh paradayang Paduka dan penjaga Paduka, shin pun masuk kedalam
“hohoho, yang mulia pangeran, akhirnya datang juga”
“hai”
“hoho, tidak usah seformal itu, kamu kan cucu saya hoho" kata paduka raja sambil merangkul pangeran shin
Shin hanya diam

“ohya paduk.. kakek ada perlu apa memanggil saya?”
“apakah cincin yang berbentuk naga masih kau simpan?”
“haii*bow* masih ada kek, emangnya kenapa kek?”
“ohh syukurlah hoho, bisa kah kamu mencari seseorang yang mempunyai cincin yang sama denganmu, kalau tidak salah nama marganya Kamenashi” jawab paduka raja dengan nada yang serius
“kalau boleh tau untuk apa ya kek?” tanya pangeran shin bingung
“ini penting! Ini hidup dan mati kakek.”
Shin pun hanya diam seribu bahasa. Dia tidak mengerti maksud kakeknya itu. Kakeknya yang menyadari kediamannya shin pun mulai berkata “Pangeran. Cincin itu adalah cincin persahabatan kakek dengan teman kakek, kakek mohon kamu mencari seseorang yang mempunyai cincin yang sama denganmu. Karna kalau kau tidak mau mencarinya kakek akan mati penasaran. Karna tidak tahu siapa yang memegang cincin itu” setelah mengucapkan itu raut wajah kakeknya pun mulai bersedih. Shin yang ngeliat kakeknya sedih dan mendengar perkatananya pun tidak tega, shin pun berjanji bahwa dia akan menemukan seseorang yang memgang cincin itu.
Setelah kejadian yang mulia raja meminta shin untuk mencari cincin itu pun akhirnya terlaksana, shin mencari yang memegang cincin itu tetapi sebelum menemukan cincin itu, ternyata yang mulia Raja telah wafat. Shin pun menyalahkan dirinya yang tidak berusaha lebih buat mencari pemegang cincin itu. Setelah yang mulia raja meninggal, shin pun terus mencari pemegang cincin tersebut.
Flashback off
“begitulah ceritanya! Jadi pada ngertikan? Kamenashi-san saya bawa dulu cincinya. Besok saya janji akan saya pulangin”
“demoo-” sebelum shita menjawab, ibunya sudah memotong ucapan shita. “ne, pangeran-sama, tidak apa-apa bawa saja. Tidak dikembalikan juga tidak apa-apa” ucap ibunya shita, shita pun memblalakan matanya dan hanya ber “ehhhh?”-ria
“arigatou na.” ucap shin sopan sambil membungkukan badanya 90º. Dan shin Pun langsung pamit kepada mereka.
Shita pun dari tadi hanya cembetut, ibunya yang melihat kelakuan anak gadisnya pun hanya bisa geleng kepala. 3 preman pun akhirnya pamit pulang karena hari hampir sore, meraka merasa lapar. Untuk minta uang kontrakan pun tidak jadi karena mereka lupa, bersyukurlah kau keluarga Kamenashi, Hahaha

.
.
.
.


Keesokan harinya..
“shita bangun sekolah gak kamu?”
“shita... bangunnn... sudah siang.. ayo cepat bangun..”
“iya mih sebentar lagiii...”
“heh, cepet nanti cincinnya malah diambil loh..”
“ehhh?”
Shitta pun keluar dari kamarnya menuju kamar mandi, ayah dan kakak laki-lakinya pun hanya bisa menggelenggelengkan kepalanya, sebenarnya mereka itu bingung apa yang dibicarakan oleh ibu dan anak itu
“mih, apa sih maksudnya?”
“maksud apaan sih pih?”
“yeee, si mamih ditanyain juga. Malah balik nanya. Itu yang mamih omongin ama shitta itu apaan?”
“ohh itu mamih belum cerita ya pih?”
Sang ayah pun menganggukan kepala, sang ibu yang melihatnya pun tersenyum simpul. Saat sang ibu ingin berbicara, sang anak pun teriak pamit “ittekimasu” pasangan suami-istri itu pun hanya menggelenggelengkan kepalanya melihat kelakuan anak bontot mereka, “jadi-” sebelum papihnya melanjutkan mamihnya udah memotong pembicaraannya “gini pih, papih ingat cincin yang di pegang shita yang dari otou-sama?” sang papih pun mengangguk mengerti, dan sang mamih pun melanjutkan ceritanya “kemaren pangeran shin datang dan meminta cincin yang dipegang shita, dan hari ini dia janji akan mengembalikan,” sang papih pun hanya geleng-geleng kepala, “maksud mamih, cincin peninggalan otou-san dikasih keorang asing seenaknya? Mamih-mamih kalau tidak dikembalikan gimana mih?” marah sang papih. Dan mamih pun hanya mengembungkan pipinya dan pergi menuju dapur. Sang suami yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa mengehelakan napas dan geleng-geleng.

Di sekolah
Shita pov
Huaahh gara-gara bangun telat, jadi dihukum deh, ihhh bete!!!!!!!!! , guru sialan emang ihhh masa disuruh ngepel ruang lukis yang berantakannya setengah mati sialann guru prakarya sialan ihhh. Aku pun mulai mengepel dengan setengah hati tanpa ku sadari ada seorang mata yang memperhatikan ku dan mulai mendekatiku, saatlagi asik ngeberesin barang-barang tiba-tiba ada yang menepuk pundakku saat kutoleh kebelakang ternyata...........

Tbc
Hello minna ketemu lagi dengan saya author amatiran.. ahaha ini fic kedua saya yang terinspirasi dari drama princesess hours. Saya suka banget sama drama korea yang satu ini,karena menceritakan tentang seorang pangeran dan putri kyaaaa pengen banget di nikahin sama seorang pangerannn...
Ohya gimana minna ? aneh yah ? maklum amatiran. Soal bahasa ? maaf bahasanya, bahasa saya, saya tidak memangkai bahasa baku, karena kata guru saya, “kalau kamu memakai bahasa yang terlalu baku, nanti ceritanya aneh.” Typos ? maaf typo selalu saja berterbangan, padahal udah di baca berulang-ulang kali-_-. Alur? Mungkin alurnya bakal kecepatan. Cerita gak mutu ? maaf saya memang selalu membuat cerita gak mutu. OOC? Maaf karena telah menyimpangkan karakter Shintaro DLL jujur karena saya tidak tau sifat mereka kaya gimana.
Sekian dari saya

Review atau komen kalian semua berarti semangat saya buat melanjutkan ini fic
Thank you for reading my fanfic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar